Mikrofosil

Sebuah mikrofosil dari Ediakara Akhir, Cochleatina canilovica.[1]

Mikrofosil adalah jenis fosil yang umumnya memiliki ukuran diantara 0.001 mm dan 1 mm.[2] Karena ukurannya yang kecil, studi visual dari mikrofosil membutuhkan mikroskop cahaya atau mikroskop elektron. Berkebalikan dari mikrofosil, sebuah fosil yang dapat diteliti dengan mata telanjang atau alat pembesar sederhana seperti kaca pembesar disebut dengan makrofosil.

Mikrofosil merupakan sebuah fitur umum di catatan geologis, mulai dari eon Prakambrium hingga masa kini. Mereka merupakan salahsatu deposit paling umum pada lingkungan laut, namun mereka juga dapat ditemukan di deposit air payau, air tawar dan sedimen darat. Meski semua kerajaan kehidupan memiliki perwakilannya pada catatan mikrofosil, wujud yang paling umum ditemukan adalah cangkang protista (seperti test) atau kista mikroba dari Chrysophyta, Pyrrhophyta, Sarcodina, Acritarch dan Chitinozoa, bersama dengan serbuk sari dan spora dari tumbuhan berpembuluh.

  1. ^ Slater, Ben J.; Harvey, Thomas H. P.; Bekker, Andrey; Butterfield, Nicholas J. (2020). "Cochleatina: an enigmatic Ediacaran–Cambrian survivor among small carbonaceous fossils (SCFs)". Palaeontology (dalam bahasa Inggris). 63 (5): 733–752. Bibcode:2020Palgy..63..733S. doi:10.1111/pala.12484alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1475-4983. 
  2. ^ Drewes, Charlie. "Discovering Devonian Microfossils". Iowa State University. Diakses tanggal 4 March 2017. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search