Abad Pencerahan

Abad Pencerahan atau Zaman Pencerahan atau Masa Pencerahan (bahasa Inggris: Age of Enlightenment; bahasa Jerman: Aufklärung) adalah gerakan intelektual dan filosofis yang mendominasi Eropa pada abad ke-17 dan ke-18.[1] Abad Pencerahan ditandai dengan kemunculan serangkaian gagasan yang berfokus pada nilai kebahagiaan manusia, pencarian pengetahuan yang diperoleh melalui penalaran akal dan observasi dengan panca indra, dan cita-cita ideal seperti kebebasan, kemajuan, toleransi, persaudaraan, pemerintahan konstitusional, dan pemisahan gereja dengan negara.[2][3]

Masa Pencerahan berakar pada gerakan intelektual dan ilmiah Eropa yang dikenal sebagai humanisme renaisans yang didahului oleh Revolusi Ilmiah dan karya-karya ilmiah seperti dihasilkan oleh Francis Bacon. Dimulainya Abad Pencerahan juga dikaitkan dengan waktu penerbitan karya René Descartes yang berjudul Discourse on the Method pada tahun 1637, yang di dalamnya menampilkan diktumnya yang terkenal, Cogito, ergo sum ("Saya berpikir, maka saya ada"). Sebagian juga mengutip publikasi Isaac Newton Principia Mathematica (1687) sebagai puncak dari Revolusi Ilmiah dan awal Abad Pencerahan. Sejarawan Eropa secara tradisional mencatat permulaannya dengan kematian Louis XIV dari Perancis pada tahun 1715 dan berakhir dengan pecahnya Revolusi Perancis pada tahun 1789. Banyak juga sejarawan yang menetapkan akhir Abad Pencerahan pada awal abad ke-19, dengan tahun terakhir yang diusulkan adalah kematian Immanuel Kant pada tahun 1804.

Para filsuf dan ilmuwan pada masa itu menyebarkan gagasan mereka secara luas melalui pertemuan di akademi-akademi ilmiah, pondok-pondok Masonik, salon-salon sastra, kedai kopi dan juga dalam bentuk buku cetak, jurnal, dan pamflet. Ide-ide Pencerahan mengikis otoritas absolut monarki dan Gereja Katolik dan membuka jalan bagi revolusi politik yang terjadi di abad ke-18 dan ke-19. Berbagai gerakan abad ke-19, termasuk liberalisme, komunisme, dan neoklasikisme, mempunyai warisan intelektual mereka hingga Masa Pencerahan.[4]

Di Prancis, doktrin utama para filsuf Abad Pencerahan adalah kebebasan individu dan toleransi beragama, konsep-konsep yang bertentangan dengan monarki absolut dan dogma-dogma Gereja. Abad Pencerahan ditandai dengan pengakuan pada metode ilmiah dan reduksionisme, seiring dengan meningkatnya skeptisisme terhadap ortodoksi agama—suatu fenomena yang dibahas dalam esai Immanuel Kant Menjawab Pertanyaan: Apa Itu Pencerahan, esai yang memuat frasa Sapere aude (Beranilah untuk tahu atau beranilah untuk menjadi bijaksana).[5][6]

  1. ^ "The Age of Enlightenment: A History From Beginning to End: Chapter 3". publishinghau5.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 March 2017. Diakses tanggal 3 April 2017. 
  2. ^ Outram, Dorinda (2006), Panorama of the Enlightenment, Getty Publications, hlm. 29, ISBN 978-0892368617 
  3. ^ Zafirovski, Milan (2010), The Enlightenment and Its Effects on Modern Society, hlm. 144 
  4. ^ Eugen Weber, Movements, Currents, Trends: Aspects of European Thought in the Nineteenth and Twentieth Centuries (1992).
  5. ^ Gay, Peter (1996), The Enlightenment: An Interpretation, W.W. Norton & Company, ISBN 0-393-00870-3 
  6. ^ Kant, Immanuel (2006). Kleingeld, Pauline, ed. "Toward Perpetual Peace and Other Writings on Politics, Peace, and History (Rethinking the Western Tradition)" (PDF). David L. Colclasure (translator). Yale University Press. Diakses tanggal 31 Januari 2022. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search