Aneksasi Tibet oleh Republik Rakyat Tiongkok | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Tibet | Republik Rakyat Tiongkok | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Ngawang Sungrab Thutob Ngapoi Ngawang Jigme (POW)[1] Lhalu Tsewang Dorje[2] |
Mao Zedong Liu Bocheng Zhang Guohua Fan Ming | ||||||||
Pasukan | |||||||||
Angkatan Darat Tibet[3] | Angkatan Darat Tiongkok[4][5] |
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Tibet |
---|
Lihat juga |
Penggabungan Tibet ke dalam Republik Rakyat Tiongkok (disebut "Invasi Tiongkok ke Tibet" oleh Pemerintahan Tibet dalam Pengasingan;[6] disebut 'Pembebasan Damai Tibet' di Tiongkok[7][8][9]) adalah proses di mana Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memperoleh penguasaan atas Tibet. Wilayah ini berada di bawah penguasaan Tiongkok setelah upaya oleh Pemerintah Tibet untuk memperoleh pengakuan internasional, upaya untuk memodernisasi militernya, perundingan antara Pemerintah Tibet dan RRT, konflik militer di daerah Qamdo di Kham Barat pada Oktober 1950, dan akhirnya penerimaan Persetujuan Tujuh Belas Poin oleh Pemerintah Tibet di bawah tekanan Tiongkok pada Oktober 1951.[10][11] Di Barat, proses ini umumnya diyakini bahwa Tiongkok mencaplok Tibet.[12] Pemerintah Tibet dan struktur sosial Tibet tetap pada tempatnya di Daerah Otonomi Tibet di bawah otoritas Tiongkok sampai pemberontakan Tibet 1959, ketika Dalai Lama melarikan diri ke pengasingan dan setelah itu Pemnerintah Tibet dan struktur sosial Tibet dibubarkan.[13]
It was evident that the Chinese were not prepared to accept any compromises and that the Tibetans were compelled, under the threat of immediate armed invasion, to sign the Chinese proposal.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search