Artsakh

Republik Artsakh

Արցախի հանրապետություն
Artsakhi Hanrapetutyun (bahasa Armenia)
Арцах Республика
Artsakh Respublika (bahasa Rusia)
1991–2023
{{{coat_alt}}}
Lambang
Lagu kebangsaanԱզատ ու անկախ Արցախ
Azat u ankax Archax
("Artsakh yang Merdeka dan Independen")
Lokasi Artsakh
StatusTidak diakui, dipersengketakan
Ibu kotaStepanakert
39°52′N 46°43′E / 39.867°N 46.717°E / 39.867; 46.717
Bahasa resmiArmeniaa
PemerintahanRepublik presidensial
• Presiden
Samvel Shahramanyan
• Menteri Negara
Artur Harutyunyan
LegislatifMajelis Nasional
Kemerdekaan dari Uni Soviet
Sejarah 
20 Februari 1988 - 12 Mei 1994[1]
• Otonomi
2 September 1991
10 Desember 1991
27 September 2020 - 10 November 2020
12 Desember 2022
19–20 September 2023
• Pembubaran secara de facto
28 September 2023
• Pembubaran de jure
1 Januari 2024
• Didirikan
1991
• Dibubarkan
2023
Luas
 - Total
11.458 km2
Populasi
 - Sensus Penduduk 2015
150.932[2]
PDB (KKB)2010
 - Total
$1,6 miliar (Tidak ada)
$2.581 (perkiraan 2011) (n/a)
Mata uang
(AMD)
Zona waktuWaktu Armenia
(UTC+4)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+374 47b
Ranah Internet.am, .հայ (de facto)
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Sosialis Soviet Azerbaijan
Oblast Otonomi Nagorno-Karabakh
Azerbaijan
  1. Konstitusi menjamin "penggunaan secara bebas bahasa lain yang tersebar di antara rakyat".
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Republik Artsakh (bahasa Armenia: Արցախի հանրապետություն Arts'akhi Hanrapetut'yun, bahasa Rusia: Арцах Республика Artsakh Respublika),[3][4] atau Artsakh saja, sebelumnya dikenal dengan nama Republik Nagorno-Karabakh adalah bekas negara separatis di Kaukasus Selatan yang wilayahnya diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari Azerbaijan. Dari tahun 1991 hingga 2023, Artsakh menguasai sebagian bekas Oblast Otonomi Nagorno-Karabakh, termasuk ibu kota bernama Stepanakert, sebelum serangan Azerbaijan pada tahun 2023. Wilayah ini pernah menjadi daerah kantong di Azerbaijan sejak perang Nagorno-Karabakh pada tahun 2020 hingga serangan Azerbaijan pada tahun 2023. Satu-satunya jalur akses darat ke Armenia adalah melalui Koridor Lachin selebar 5 km (3,1 mil) pada periode tersebut.[5]

Sebagian besar penghuni wilayah Nagorno-Karabakh adalah suku Armenia. Kawasan ini diklaim oleh Republik Demokratik Azerbaijan dan Republik Armenia Pertama setelah kedua negara tersebut menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1918. Kedua negara ini sempat berperang pada tahun 1920 karena mereka memperebutkan wilayah ini. Sengketa ini berakhir setelah Uni Soviet menguasai wilayah ini dan mendirikan Oblast Otonomi Nagorno-Karabakh yang menjadi bagian dari Republik Sosialis Soviet Azerbaijan pada tahun 1923.

Setelah peristiwa pembubaran Uni Soviet, kawasan ini kembali diperebutkan oleh Armenia dan Azerbaijan. Pada tahun 1991, sebuah referendum diadakan di Oblast Otonomi Nagorno-Karabakh dan kawasan Shahumian di sebelahnya. Hasilnya adalah rakyat Nagorno-Karabakh menginginkan kemerdekaan. Konflik suku berskala besar memicu Perang Nagorno-Karabakh pada tahun 1991–1994 yang diakhiri oleh gencatan senjata yang membentuk perbatasan saat ini.

Republik Artsakh sebelumnya merupakan sebuah negara demokrasi dengan sistem semi-presidensial, tetapi semenjak diadakannya referendum tahun 2017 negara ini berubah menjadi negara dengan sistem presidensial.[6] Republik ini juga memiliki Majelis Nasional yang unikameral. Negara ini sangat bergantung kepada Armenia, sehingga dapat dikatakan de facto merupakan bagian dari Armenia.[7] Negara ini sangat bergunung-gunung dengan rata-rata ketinggian sebesar 1.097 meter di atas permukaan laut.

Setelah operasi antiteror oleh Azerbaijan pada tanggal 19 September 2023, pemerintah Republik Artsakh keesokan harinya setuju untuk melucuti senjata dan melakukan pembicaraan dengan pemerintah Azerbaijan mengenai reintegrasi wilayah tersebut.[8] Pada tanggal 24 September, evakuasi massal warga sipil bersuku Armenia dimulai dengan pihak berwenang di Karabakh yang percaya bahwa "99,9%" penduduk "tidak ingin hidup sebagai bagian dari Azerbaijan" dan "lebih memilih meninggalkan tanah air kami".[9]

  1. ^ Zürcher, Christoph (2007). The Post-Soviet Wars: Rebellion, Ethnic Conflict, and Nationhood in the Caucasus (edisi ke-[Online-Ausg.].). New York: New York University Press. hlm. 168. ISBN 9780814797099. 
  2. ^ "ԼՂՀ 2015Թ. ՄԱՐԴԱՀԱՄԱՐԻ ՆԱԽՆԱԿԱՆ ՕՊԵՐԱՏԻՎ ՑՈՒՑԱՆԻՇՆԵՐԻ ՄԱՍԻՆ". STAF NKRE. 30 March 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2016. Diakses tanggal 30 March 2016. 
  3. ^ "Artsakh Votes for New Constitution, Officially Renames the Republic". Armenian Weekly. 21 February 2017. 
  4. ^ "Constitution". Nagorno Karabakh Republic Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-23. Diakses tanggal 23 July 2016. 
  5. ^ Wilson, Audrey (4 August 2022). "Violence Flares in Nagorno-Karabakh". Foreign Policy. Washington, D.C.: Graham Holdings Company. ISSN 0015-7228. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 August 2022. Diakses tanggal 14 August 2022. 
  6. ^ Staff, Weekly (2017-02-21). "Artsakh Votes for New Constitution, Officially Renames the Republic". The Armenian Weekly (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-23. 
  7. ^ "Nagorno-Karabakh". Freedom House (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-23. 
  8. ^ "Nagorno-Karabakh forces agree Azerbaijan demand to disarm". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2023-09-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2023. Diakses tanggal 2023-09-20. 
  9. ^ https://www.bbc.co.uk/news/world-europe-66905581

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search