Autobiografi

Sebuah halaman Hikayat Abdullah, salah satu karya otobiografi awal Melayu dalam huruf Jawi

Autobiografi (tidak baku: otobiografi) (dari bahasa Yunani αὐτός-autos sendiri + βίος-bios hidup + γράφειν-graphein menulis), swariwayat, atau riwayat diri adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri.[1] Dalam bahasa Inggris, istilah autobiography pertama kali digunakan oleh penyair Robert Southey pada 1809. Namun, bentuk otobiografi sendiri sudah ada sejak zaman kuno.[2] Ovidius disebut sebagai penemu bentuk otobiografi kuno di awal abad pertama Masehi dengan bukunya yang berjudul Tristia. Teks Pengakuan-pengakuan (Latin: Confessiones) adalah contoh bentuk teks otobiografi kuno terdiri dari 13 buku yang ditulis dalam bahasa Latin oleh Santo Agustinus dari Hippo pada periode 397-400 Masehi.[3]

Pengarang biografi biasanya mengandalkan berbagai sudut pandang dan beragam dokumen, sedangkan otobiografi bisa saja didasarkan sepenuhnya pada ingatan pengarang. Otobiografi juga berkaitan dengan memoar dan terkadang sedikit sukar membedakan keduanya.

Contoh otobiografi modern yang terkenal adalah Mein Kampf (1925) karya politisi Jerman dan ketua Partai Nazi Adolf Hitler, The Autobiography of Bertrand Russell (1951) karya filsuf dan ahli matematika Bertrand Russell, dan Mémoires de la vie privée de Benjamin Franklin (1791) karya Bapak Bangsa Amerika Serikat Benjamin Franklin. Dalam bahasa Melayu, contoh otobiografi terawal adalah Hikayat Nakhoda Muda (1788) dan Hikayat Abdullah (1849).

Pengertiannya secara singkat, yaitu tulisan yang berisikan mengenai pengalaman, riwayat atau perjalanan hidup seseorang mulai dari masa kecil hingga kondisinya sekarang ini yang ditulis oleh dirinya sendiri (atau sudut pandang orang pertama).

Suatu autobiografi mengisahkan lika-liku kehidupan seseorang dalam menjalani masa-masa sulit, kegagalan, kesedihan, kebahagiaan sampai dapat mencapai kondisinya sekarang ini. Penulisannya memakai sudut pandang orang pertama (aku, saya) yang tentu sangat berbeda dengan penulisan biografi yang memakai sudut pandang orang ketiga.

Sebuah tulisan autobiografi akan menulis dengan jelas perjalanan hidup seseorang, baik sebagai tokoh nasional, pengusaha, pemangku agama, dan motivator. Dalam sebuah autobiografi penulis akan menceritakan kisah hidup, mulai dari dilahirkan hingga usianya saat ini.

Cerita ini akan diambil langsung dari sumbernya, yakni seseorang yang dijadikan objek pada buku tersebut, mulai dari sebuah perjalanan merintis sebuah karier atau usaha, kesedihan dan kesempitan yang dihadapi selama masa perjuangan, bahkan hingga cerita yang sangat menyentuh hati karena terlalu kasihan. Namun, memang seperti inilah isi dari sebuah autobiografi. Walaupun terkadang ada rahasia yang tidak diunggah di dalamnya, tetapi tidak mengurangi kekhidmatan dalam membaca autobiografi seseorang. Banyak pelajaran dan manfaat yang didapatkan bagi pembacanya.

  1. ^ Dita Yulianda (2017). "Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Autobiografi dengan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching And Learning". Alinea. 6 (2): 104. ISSN 2301-6345. 
  2. ^ Oxford English Dictionary, Autobiography
  3. ^ Chadwick, Henry (1992). St. Augustine, Confessions (edisi ke-2008). Oxford University Press. hlm. xxix. ISBN 9780199537822. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search