Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia | |
---|---|
Didirikan | 1 Januari 1947 |
Dasar hukum | Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 |
Alokasi APBN | Rp3.970.500.681.000 (APBN 2023)[1] |
Lokasi | Jakarta |
Pimpinan / Anggota | |
Ketua | Dr. Isma Yatun, CSFA., CFrA. |
Wakil Ketua | Dr. Hendra Susanto, ST., M.Eng., M.H., CFrA., CSFA., CIAE.,CGCAE., CertDA. |
Anggota I | Nyoman Adhi Suryadnyana, S.E., M.E., M.Ak., CSFA., CertDA., CGCAE., GRCE., CFrA.. |
Anggota II | Ir. Daniel Lumban Tobing, CSFA., CFrA., CertDA. |
Plt. Anggota III | Dr. Isma Yatun, CSFA., CFrA. |
Anggota IV | Haerul Saleh, SH., CRA., CRP., CIABV., CSFA. CFrA. |
Anggota V | Dr. Ir. H. Ahmadi Noor Supit, M.M., CSFA, CGRE, CertDA, CFrA. |
Anggota VI | Prof. Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CSFA., CFrA. |
Anggota VII | Dr. Slamet Edy Purnomo S.E., M.M., CertDA, CFrA, CIAE |
Sistem Pemilihan Anggota | |
Dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden | |
Pelaksana BPK | |
Sekretaris Jenderal | Bahtiar Arif, S.E., M.Fin., Ak. , CPA, CSFA |
Situs Web | |
http://www.bpk.go.id/ | |
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Politik dan ketatanegaraan Indonesia |
---|
Pemerintahan pusat |
Pemerintahan daerah |
Politik praktis |
Kebijakan luar negeri |
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (disingkat BPK RI, dulu disingkat BEPEKA) adalah lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh Presiden. Anggota BPK sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search