Biji kakao

Biji kakao
Pohon kakao dengan buah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Malvaceae
(Anakfam. Sterculioideae)
Genus:
Spesies:
T. cacao
Nama binomial
Theobroma cacao
Sinonim
  • Cacao minar Gaertn.
  • Cacao minus Gaertn.
  • Cacao sativa Aubl.
  • Cacao theobroma Tussac
  • Theobroma cacao f. leiocarpum (Bernoulli) Ducke
  • Theobroma cacao subsp. leiocarpum (Bernoulli) Cuatrec.
  • Theobroma cacao var. leiocarpum (Bernoulli) Cif.
  • Theobroma cacao subsp. sativa (Aubl.) León
  • Theobroma cacao var. typica Cif.
  • Theobroma caribaea Sweet
  • Theobroma integerrima Stokes
  • Theobroma kalagua De Wild.
  • Theobroma leiocarpum Bernoulli
  • Theobroma pentagonum Bernoulli
  • Theobroma saltzmanniana Bernoulli
  • Theobroma sapidum Pittier
  • Theobroma sativa (Aubl.) Lign. & Le Bey
  • Theobroma sativa var. leucosperma A. Chev.
  • Theobroma sativa var. melanosperma A. Chev.
  • Theobroma sativum (Aubl.) Lign. & Bey [1]

Biji kakao atau biji cokelat adalah biji buah pohon kakao (Theobroma cacao) yang telah melalui proses fermentasi dan pengeringan dan siap diolah.[2] Biji kakao ini terkenal sebagai bahan dasar dari pembuatan cokelat, meskipun biji ini juga dapat diolah menjadi produk lain, seperti masakan tradisional Mesoamerika bernama tejate.

Buah kakao memiliki kulit yang tebal, sekitar 3 cm. Daging buahnya yang disebut pulp tidak dimanfaatkan. Pulp ini mengandung gula dan membantu proses fermentasi biji kakao. Setiap buah kakao mengandung biji sebanyak 30-50 biji. Warna biji sebelum proses fermentasi dan pengeringan adalah putih, dan lalu berubah menjadi keunguan atau merah kecoklatan. Kecuali satu varietas dari Peru yang warna bijinya tetap putih meski telah melalui proses fermentasi dan pengeringan.[3][4] Pohon kakao dapat dibudidayakan di dalam hutan sehingga menjadikan biji kakao sebagai hasil hutan non-kayu.[5]

  1. ^ http://www.theplantlist.org/tpl/record/kew-2519807a[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ Pharmacognosy and Health Benefits of Cocoa Seeds, Cocoa Powder (Chocolate)
  3. ^ Fabricant, Florence (2011-01-11). "Rare Cacao Beans Discovered in Peru". The New York Times. New York, New York: The New York Times Company. Diakses tanggal 2014-02-01. 
  4. ^ Zipperer, Paul (1902). The manufacture of chocolate and other cacao preparations (edisi ke-3). Berlin: Verlag von M. Krayn. hlm. 14. 
  5. ^ Triadiati; Tjitrosemito, Soekisman; Guhardja, Edi; Sudarsono; Qayim, Ibnul; Leuschner, Christoph (2007). "Nitrogen Resorption and Nitrogen Use Efficiemcy in Cacao Agroforestry Systems Managed Differently in Central Sulawesi" (PDF). Hayati Journal of Biosciences IPB. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search