Brawijaya

Brawijaya atau Prabu Brawijaya atau Batara Wijaya atau Bhra Wijaya adalah gelar yang dianggap melekat pada penguasa Majapahit yang merupakan paduan kata Bhra atau Batara dengan Wijaya yang memiliki arti Penguasa keturunan Wijaya yang identik dengan keturunan Raja Kertawijaya, raja Majapahit ke-7. Gelar ini sudah diketahui masyarakat jawa kuno sebelum para pujangga kraton mataram membuat naskah naskah dan babad mataram, gelar ini digunakan khususnya oleh Brawijaya V atau Bhre Kertabhumi yang dianggap penguasa terakhir berdinasti Rajasa (keturunan Ken arok)yang bertahta di Ibukota kerajaan Majapahit di trowulan.

Sebagai gelar historis, gelar ini diragukan karena sampai saat ini tidak ada sumber dari masa Majapahit yang menyebutkan adanya gelar Brawijaya. Istilah "Brawijaya" sendiri baru muncul dalam karya-karya sastra berbentuk babad dan serat yang ditulis kemudian, seperti Babad Tanah Jawi, Serat Kandha, dan Serat Darmogandul[1]; serta sumber cerita rakyat. Sumber-sumber babad dan serat berisi keterangan yang berbeda-beda mengenai Brawijaya[1], begitu pula sumber cerita rakyat. Di samping itu, sumber arkeologis berupa prasasti yang dibuat pada masa akhir Majapahit menunjukkan penguasa terakhir Majapahit bergelar Girindrawarddhana dan berkuasa pada 1474-1498 M.[2]

Banyak situs di Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikaitkan dengan Brawijaya, dan dikeramatkan karena itu.

  1. ^ a b Djafar (1978), hlm. 96-97.
  2. ^ Djafar (1978), hlm. 111.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search