Bumi hangus

Sumur minyak Kuwait dibakar oleh tentara Irak pada tahun 1991

Taktik bumi hangus (scorched-earth) adalah strategi militer yang bertujuan untuk menghancurkan segala sesuatu yang mungkin berguna bagi musuh. Aset apa pun yang dapat digunakan oleh musuh dapat menjadi sasaran, yang biasanya mencakup persenjataan, kendaraan pengangkut, tempat komunikasi, dan sumber daya industri. Segala hal yang dapat berguna bagi musuh dapat dijadikan sasaran, termasuk toko makanan dan area pertanian, sumber air, dan bahkan penduduk lokal itu sendiri, meskipun hal tersebut telah dilarang di bawah Konvensi Jenewa 1977.

Praktek tersebut dapat dilakukan oleh militer di wilayah musuh atau di wilayah asalnya sendiri ketika sedang diserang. Hal ini mungkin terlihat tumpang tindih, tetapi tidak sama dengan penghancuran sumber daya musuh yang biasanya dilakukan sebagai bagian dari strategi politik daripada strategi operasional.

Contoh yang terkenal dari pelaksanaan taktik bumi hangus adalah March to the Sea dalam Perang Saudara Amerika, penaklukan Indian Navajo Amerika oleh Kit Carson, perlawanan Lord Kitchener melawan Boer, dan pembakaran 605 hingga 732 sumur minyak oleh pasukan militer Irak yang sedang mundur selama Perang Teluk. Disebutkan pula strategi tentara Rusia selama invasi Swedia ke Rusia yang gagal, invasi Napoleon ke Rusia yang gagal, retret awal Soviet yang diperintahkan oleh Joseph Stalin saat invasi Angkatan Darat Jerman selama Perang Dunia Kedua,[1] dan mundurnya Nazi Jerman di Front Timur.

Konsep pertahanan bumi hangus kadang-kadang diterapkan secara kiasan ke dalam dunia bisnis di mana sebuah perusahaan yang sedang menghadapi pengambilalihan mencoba untuk membuat dirinya terlihat kurang berharga dengan menjual asetnya.[2]

  1. ^ John Graham Royde-Smith, Encyclopedia Britannica online. Operation Barbarossa. https://www.britannica.com/event/Operation-Barbarossa . Diakses tanggal 29 Mei 2022.
  2. ^ Willcox, Tilton (Januari 1988). "The Use and Abuse of Executive Powers in Warding off Corporate Raiders". Journal of Business Ethics. 7 (1/2): 51. doi:10.1007/BF00381997. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search