Christian Wolff (1679–1754) adalah seorang filsufJerman pada abad ke-18.[1] Ia merupakan salah satu tokoh utama rasionalisme.[2] Penilaiannya atas kebenaran dilandasi dengan menggunakan akal.[3] Dalam pandangannya, pemerolehan pengetahuan oleh rasio tetap memerlukan pengalaman empiris dari dunia nyata.[4] Wolff adalah murid dari Gottfried Leibniz, sehingga pemikiran filsafatnya merupakan saduran dari gurunya.[5] Dalam pembagian filsafat, Wolff menjadikan logika sebagai cabang filsafat yang paling awal.[6] Pemikiran filsafat Wolff mempengaruhi pemikiran filsafat di kalangan akademikusUniversitas Halle.[7]
^Aprita, S., dan Adhitya, R. (2020). Filsafat Hukum(PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 171. ISBN978-623-231-448-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Adnan, Gunawan (2020). Gade, Syabuddin, ed. Filsafat Ilmu(PDF). Banda Aceh: Ar-Raniry Press. hlm. 112. ISBN978-623-7410-33-1.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sutan Hrp., Nurasiah Faqih (2010). Filsafat Hukum Barat dan Alirannya(PDF). Medan: Utul ‘Ilma Publishing. hlm. 54. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2021-12-15. Diakses tanggal 2021-12-16.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Tumanggor, R. O., dan Suharyanto, C. (2021). Logika Ilmu Berpikir Kritis(PDF). Sleman: Penerbit PT Kanisius. hlm. 25. ISBN978-979-21-6287-5.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)