Daging babi

Potongan daging babi bagian perut yang kaya lemak.
Potongan daging babi sistem Amerika Serikat.

Daging babi adalah nama kuliner untuk daging yang diambil dari babi ternak (Sus scrofa domesticus). Daging ini adalah daging yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia selain daging ayam dan daging sapi,[1] dengan bukti adanya peternakan babi sejak 5000 SM.[2]

Daging babi dimakan baik yang baru dimasak maupun yang diawetkan. Curing memperpanjang umur simpan produk daging babi. Ham, babi asap, gammon, bacon, dan sosis adalah contoh daging babi yang diawetkan. Charcuterie adalah cabang memasak yang dikhususkan untuk produk daging olahan, banyak dari daging babi.

Daging babi adalah daging yang sangat populer di dunia barat dan di Eropa Tengah. Daging ini juga sangat populer di Asia Timur dan Tenggara (Daratan Asia Tenggara, Hongkong, Vietnam, Taiwan, Korea, Jepang, serta beberapa daerah di Australia). Daging babi umum dijumpai dalam masakan Asia, terutama di Tiongkok, karena kandungan lemak dan teksturnya. Daging babi juga dapat dijumpai di beberapa negara Asing, seperti Filipina dengan menggunakan kalimat "For non-muslims".

Beberapa agama dan suku melarang konsumsi daging babi (baik itu babi ternak maupun babi hutan), terutama Islam, Yahudi, dan Kristen Advent.

  1. ^ "Sources of Meat". Food and Agriculture Organization (FAO). 25 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 March 2018. Diakses tanggal 19 November 2016. 
  2. ^ Crabtree, Pam J.; Campana, Douglas V.; Ryan, Kathleen (1989). Early Animal Domestication and Its Cultural Context (dalam bahasa Inggris). UPenn Museum of Archaeology. ISBN 978-0-924171-96-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2021. Diakses tanggal 19 October 2020. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search