Diaken

Santo Stefanus, salah seorang diakon pertama dalam sejarah Gereja, memegang Kitab Injil. Lukisan karya Giacomo Cavedone, 1601.

Diaken (Belanda: diaken) atau Diakon (bahasa Yunani: διάκονος, diakonos; bahasa Latin: diaconus) adalah anggota diakonat, yakni jawatan pelayanan dalam Gereja. Wujud pelayanan diakon berbeda-beda menurut masing-masing aliran teologi dan denominasi yang ada dalam agama Kristen. Dalam beberapa aliran, diakonat adalah jawatan rohaniwan (tertahbis); sementara dalam aliran lain, diakonat adalah jawatan awam (tidak tertahbis). Di beberapa Gereja, misalnya Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan gereja Anglikan, diakonat dipandang sebagai bagian dari kaum rohaniwan.

Kata "diakon" berasal dari kata διάκονος (diákonos),[1] yakni kata baku dalam bahasa Yunani Kuno yang berarti "pelayan", "pramusaji", "pemangku", atau "pewarta".[2] Menurut salah satu dugaan yang lazim dikemukakan sehubungan dengan etimologi kata "diakon", arti harfiah dari kata ini adalah "terobos debu", mengacu pada kepulan debu yang ditimbulkan oleh kesibukan pelayan atau pewarta tatkala menunaikan tugasnya.[3]

Menurut anggapan umum, jabatan diakon bermula dari pemilihan tujuh orang pria, termasuk Stefanus, oleh para rasul untuk membantu mereka menangani karya amal kasih Gereja perdana, sebagaimana yang diriwayatkan dalam bab 6 Kisah Para Rasul.[4][5]

Gelar "diakonis" (bahasa Yunani: διακόνισσα, diakónissa, diakon perempuan) tidak ada di dalam Alkitab, tetapi ada seorang perempuan bernama Febe, yang disebut-sebut dalam Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 16:1–2 sebagai seorang diakon (bahasa Yunani: διάκονος, diákonos) jemaat di Kengkrea. Tidak ada keterangan yang terperinci mengenai tugas dan wewenangnya, tetapi diduga Febe adalah pembawa surat yang ditulis Paulus kepada umat Kristen di Roma. Hubungan yang pasti antara diakon laki-laki dan diakon perempuan berbeda-beda. Dalam beberapa aliran, diakon perempuan tergolong dalam jajaran para diakon; sementara dalam aliran lain, para diakonis membentuk jawatan tersendiri. Dalam beberapa aliran, kata "diakonis" kadang-kadang pula digunakan sebagai sebutan bagi istri seorang diakon.

Para diakon perempuan disebut-sebut dalam sepucuk surat bertarikh ca. 112 Masehi dari Plinius Muda kepada Kaisar Trayanus.

“Aku yakin bahwa dua orang hamba perempuan (ex duabus ancillis) yang disebut para diakon (ministrae) itu perlu diperiksa guna mengetahui kebenaran—dan diperiksa dengan cara disiksa (per tormenta)”[6]

Surat ini adalah teks Latin tertua yang menyebut-nyebut tentang para diakon perempuan sebagai suatu golongan tersendiri dalam jajaran rohaniwan Kristen.[6]

Ayat-ayat Alkitab yang memperinci syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang diakon, dan seisi rumahnya, terdapat dalam 1 Timotius 3:1–13.

Beberapa diakon ternama dalam sejarah adalah Stefanus, martir perdana (protomartir) agama Kristen; Filipus, yang membaptis sida-sida Ethiopia sebagaimana yang diriwayatkan dalam Kisah Para Rasul 8:26–40; Febe, yang disebut-sebut dalam surat Paulus kepada umat Kristen di Roma; Santo Laurensius, salah seorang martir perdana di Roma; Santo Vinsensius dari Saragosa, martir perdana di Spanyol; Santo Fransiskus dari Asisi, pendiri tarekat fakir Fransiskan; Santo Efrem Orang Suriah; dan Santo Romanus Melodus, seorang penggubah madah perdana. Beberapa tokoh penting yang sudah menonjol dalam sejarah semenjak masih menjabat sebagai diakon dan di kemudian hari menduduki jabatan yang lebih tinggi adalah Atanasius dari Aleksandria, Thomas Becket, dan Reginald Pole. Pada 8 Juni 536 Masehi, seorang diakon Roma yang bernama Silverius terpilih menjadi Paus.

Kata "diakon" juga dipakai sebagai gelar ketua, kepala, atau pemimpin serikat wirausaha di Skotlandia, dan digunakan pula sebagai gelar dua orang pejabat loji Serikat Mason Bebas.

Di Indonesia, istilah "diakon" digunakan oleh Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks, sementara gereja-gereja Protestan menggunakan istilah "syamas" (dari bahasa bahasa Arab: شماس, syamas) dan istilah "diaken" (dari Belanda: diaken); selain itu, Lembaga Alkitab Indonesia juga menggunakan istilah "diaken" sebagai padanan bagi kata Yunani diakonos (διάκονος) dalam menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru dari bahasa Yunani Koine ke dalam bahasa Indonesia.

  1. ^ "deacon". The American Heritage Dictionary of the English Language (edisi ke-4th). Bartleby. 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-25. Diakses tanggal 2008-08-17. 
  2. ^ Liddell, Henry George; Scott, Robert (1889). An Intermediate Greek-English Lexicon [Leksikon Yunani-Inggris Tingkat Menengah]. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-910206-6. Diakses tanggal 2007-10-18. 
  3. ^ Partridge, Eric (1983). Origins: A Short Etymological Dictionary of Modern English. New York: Greenwich House. ISBN 0-517-41425-2. 
  4. ^  Thurston, Herbert (1913). "Deacons". Dalam Herbermann, Charles. Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. Diakses tanggal 2007-10-18. 
  5. ^ Hopko, Thomas. "Holy Orders". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-21. Diakses tanggal 2007-10-18. 
  6. ^ a b Madigan, Kevin (2011). Ordained Women in the Early Church [Para Perempuan Tertahbis dalam Gereja Perdana]. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press. hlm. 26. ISBN 0-8018-7932-9. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search