Dilema landak

Dilema Landak adalah sebuah analogi tentang hubungan antar manusia. Analogi ini dideskripsikan sebagai situasi di mana sekumpulan landak mencari kehangatan di musim dingin. Supaya mendapatkan kehangatan, landak-landak itu harus merapatkan diri satu sama lain. Tetapi karena landak memiliki banyak duri yang tajam, tidak mungkin bagi sekumpulan landak tersebut untuk saling menghangatkan diri tanpa melukai satu sama lainnya. Walaupun landak memiliki keinginan yang sama untuk saling menguntungkan, tetapi mereka terhambat oleh halangan yang tidak bisa mereka hindari. Dilema landak menunjukkan bahwa meskipun ada niat baik, hubungan antar manusia tidak dapat terjadi tanpa saling merugikan satu sama lain, sehingga yang terjadi dalam hubungan antar manusia adalah perilaku hati-hati dan hubungan yang lemah. Melalui dilema landak, dapat disimpulkan bahwa seharusnya seseorang bersikap seimbang dan tidak berlebihan dalam pergaulannya dengan sesama, karena di dalamnya terdapat kepentingan diri sendiri di samping rasa perhatian untuk orang lain. Melalui kesimpulan ini, sikap mementingkan dan mengasingkan diri dapat dibenarkan.

Baik Arthur Schopenhauer dan Sigmund Freud menggunakan analogi ini sebagai gambaran situasi yang dihadapi manusia ketika menjalin hubungan dengan sesamanya. Dilema landak menunjukkan bahwa meskipun ada niat baik, hubungan antar manusia tidak dapat terjadi tanpa saling merugikan satu sama lain, sehingga yang terjadi dalam hubungan antar manusia adalah perilaku hati-hati dan hubungan yang lemah. Melalui dilema landak, dapat disimpulkan bahwa seharusnya seseorang bersikap seimbang dan tidak berlebihan dalam pergaulannya dengan sesama, karena di dalamnya terdapat kepentingan diri sendiri di samping rasa perhatian untuk orang lain. Melalui kesimpulan ini, sikap mementingkan dan mengasingkan diri dapat dibenarkan.


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search