Donald Trump

Donald Trump
Potret resmi kepresidenan Gedung Putih. Potret kepala Trump tersenyum di depan bendera Amerika Serikat, mengenakan jas biru tua dengan pin kerah bendera Amerika, kemeja putih, dan dasi biru muda.
Potret resmi, 2017
Presiden Amerika Serikat ke-45
Masa jabatan
20 Januari 2017 – 20 Januari 2021
Wakil PresidenMike Pence
Sebelum
Pendahulu
Barack Obama
Pengganti
Joe Biden
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Donald John Trump

14 Juni 1946
Queens, New York City, Amerika Serikat
Partai politikRepublikan (1987–1999, 2009–2011, 2012–sekarang)
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istri
(m. 1977; c. 1992)
(m. invalid year; c. 1999)
(m. invalid year)
Anak
Orang tua
KerabatKeluarga Donald Trump
Tempat tinggalMar-a-Lago
Alma materWharton School (BS Econ.)
Pekerjaan
  • Politisi
  • pebisnis
  • presenter televisi
Penghargaan sipilDaftar penghargaan dan gelar
Tanda tanganTanda tangan bergaya Donald J. Trump, dengan tinta
Situs web
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Donald John Trump (/ˈdɒnəld ɒn trʌmp/; lahir 14 Juni 1946) adalah pebisnis, presenter acara realitas, politikus, dan Presiden Amerika Serikat ke-45.

Lahir dan besar di Queens, Kota New York, Trump meraih gelar sarjana dari jurusan ekonomi Wharton School of the University of Pennsylvania pada tahun 1968. Ia mengambil alih kendali perusahaan properti dan konstruksi milik ayahnya, Fred Trump pada tahun 1971 dan menamainya The Trump Organization. Trump memperluas operasi perusahaan untuk membangun dan merenovasi gedung pencakar langit, hotel, kasino, dan lapangan golf. Ia kemudian memulai berbagai usaha sampingan, sebagian besar dengan melisensikan namanya. Dari 2004 hingga 2015, ia ikut memproduseri dan menjadi pembawa acara serial televisi realitas The Apprentice. Trump dan bisnisnya telah terlibat dalam lebih dari 4.000 tindakan hukum negara bagian dan federal, termasuk enam kebangkrutan.

Posisi politik Trump telah digambarkan sebagai populis, proteksionis, isolasionis, dan nasionalis. Ia mengikuti pemilihan presiden AS 2016 sebagai calon dari Partai Republik dan berhasil mengalahkan calon dari Demokrat Hillary Clinton meski kalah dalam suara populer,[a] menjadi presiden Amerika Serikat pertama tanpa pengalaman sebelumnya di dinas militer atau di pemerintahan. Penyelidikan jaksa khusus 2017–2019 yang dipimpin oleh Robert Mueller menetapkan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan 2016 untuk menguntungkan kampanye Trump. Pemilihan dan kebijakan Trump memicu banyak protes.

Kebijakan Trump meliputi renegosiasi perjanjian dagang Amerika Serikat–Tiongkok, penolakan terhadap beberapa perjanjian dagang seperti NAFTA dan Kemitraan Trans-Pasifik, penegakan hukum imigrasi yang lebih ketat serta membangun tembok di sepanjang perbatasan A.S.–Meksiko, reformasi perawatan veteran, pembatalan dan penggantian Undang-Undang Layanan Kesehatan Terjangkau (Affordable Care Act), dan pemotongan pajak. Setelah serangan Paris November 2015, Trump mengusulkan penghentian sementara imigrasi Muslim ke Amerika Serikat; ia kemudian mengubah rencana kebijakannya menjadi "pemeriksaan latar sangat ketat" dari negara-negara tertentu.[1]

Trump kalah dalam pemilihan umum Presiden AS 2020 dari Joe Biden, tetapi menolak untuk mengakui kekalahannya, mengeklaim adanya kecurangan pemilu yang meluas dan berusaha untuk membatalkan hasil pemilu dengan menekan para pejabat pemerintah, mengajukan sejumlah gugatan hukum yang gagal, dan menghalangi transisi kepresidenan. Pada 6 Januari 2021, Trump mendesak para pendukungnya untuk berbaris ke Gedung Kongres AS, yang kemudian diserbu oleh banyak orang, mengakibatkan banyak kematian dan mengganggu penghitungan suara pemilu.

Trump adalah satu-satunya presiden Amerika yang telah dimakzulkan dua kali. Setelah dia mencoba menekan Ukraina pada 2019 untuk menyelidiki Biden, dia dimakzulkan pada Desember oleh Dewan Perwakilan Rakyat atas penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres; dia dibebaskan oleh Senat pada Februari 2020. DPR memakzulkan Trump untuk kedua kalinya pada Januari 2021, atas tuduhan menghasut pemberontakan, dan Senat membebaskannya pada bulan berikutnya. Pada Desember 2022, Komite DPR 6 Januari merekomendasikan dakwaan pidana terhadap Trump karena menghalangi proses resmi, konspirasi untuk menipu AS, dan menghasut atau membantu pemberontakan. Para akademisi dan sejarawan menilai Trump sebagai salah satu presiden terburuk dalam sejarah Amerika.

Sejak meninggalkan jabatannya, Trump tetap terlibat dalam Partai Republik. Pada November 2022, ia mengumumkan pencalonan dirinya sebagai kandidat Partai Republik dalam pemilihan umum presiden 2024. Pada Maret 2023, dewan juri Manhattan mendakwa Trump dengan 34 tuduhan penipuan, menjadikannya mantan presiden AS pertama yang menghadapi tuntutan pidana; ia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ Kamisar, Ben (9 Oktober 2016). "Trump: Muslim ban 'morphed' into 'extreme vetting'". The Hill. Diakses tanggal 14 November 2016. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search