Dualitas gelombang-partikel

Dalam mekanika kuantum, dikenal konsep dualitas gelombang-partikel yang menyatakan bahwa setiap partikel atau entitas kuantum dapat digambarkan sebagai partikel atau gelombang. Konsep ini menunjukkan bahwa dalam skala kuantum, konsep klasik "partikel" atau "gelombang" tidak dapat sepenuhnya menjelaskan perilaku objek-objek tersebut.

Melalui penelitian Max Planck, Albert Einstein, Louis de Broglie, Arthur Compton, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, dan para ilmuwan lainnya,[1] teori ilmiah saat ini menyatakan bahwa semua partikel memiliki sifat gelombang dan sebaliknya. Fenomena ini telah diverifikasi bukan hanya pada partikel-elementer, tetapi juga pada partikel gabungan seperti atom dan molekul. Namun, pada partikel-partikel makroskopis, sifat gelombang biasanya tidak dapat terdeteksi karena panjang gelombang yang sangat pendek.[2] Walaupun dualitas gelombang-partikel telah berhasil digunakan dalam fisika, makna dan interpretasinya masih belum sepenuhnya terpecahkan dengan memuaskan.

Ide awal dualitas berakar pada perdebatan tentang sifat cahaya dan benda sejak 1600-an, ketika teori cahaya yang saling bersaing yang diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac Newton.

  1. ^ Greiner, Walter (2000-10-04). Quantum Mechanics: An Introduction (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-3-540-67458-0. 
  2. ^ Eisberg, Robert Martin; Resnick, Robert (1985). Quantum physics of atoms, molecules, solids, nuclei, and particles. Internet Archive. New York : Wiley. hlm. 59. ISBN 978-0-471-87373-0. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search