Enklave dan eksklave

Diagram eksplikatif atas diskontinuitas teritorial: Enklave dan eksklave
Wilayah (berupa negara, negara bagian, provinsi, kabupaten, kota, dll.) yang berbeda diwakili oleh warna dan huruf yang berbeda, sedangkan daerah yang terpisah dari wilayah yang sama diwakili oleh warna dan huruf yang sama, dengan nomor yang berbeda ditambahkan ke setiap daerah yang lebih kecil dari wilayah itu (bagian utama hanya diberi huruf tanpa angka).
  •   A:
    • memiliki 5 eksklave (A1, A2, A3, A4, dan A5): mustahil untuk bepergian dari daerah utama ke daerah-daerah eksklave di wilayah A dengan hanya melalui wilayah A semata; sementara:
      • A1 dan A2 bukanlah enklave: keduanya tidak dikelilingi oleh wilayah suatu entitas asing tunggal;
      • A1 adalah semieksklave: sebagian dari daerah ini memiliki perbatasan maritim yang tidak mengelilingi daerah tersebut;
      • A3 adalah enklave: daerah ini dikelilingi seluruhnya oleh wilayah B;
      • A4 dan A5 adalah kontraenklave atau enklave tingkat 2: daerah yang termasuk wilayah A yang berada di dalam enklave E;
    • memiliki 1 enklave (E): wilayah asing yang seluruhnya berada di dalam wilayah A;
    • memiliki 1 kontrakontraenklave atau enklave tingkat 3 (E1).
  •   B:
    • memiliki 2 enklave (A3 dan D).
  •   C:
    • tidak memiliki enklave dan eksklave.
  •   D:
    • merupakan daerah enklave: tidak memiliki enklave dan eksklave, tetapi seluruh wilayahnya berada di dalam wilayah suatu entitas asing tunggal (B).
  •   E:
    • merupakan daerah enklave: berada di dalam wilayah A;
    • memiliki 2 enklave (A4 dan A5), yang merupakan kontraenklave untuk wilayah A;
    • memiliki 1 kontraenklave' (E1), yang merupakan kontrakontraenklave bila dilihat dari sudut pandang A dan berada di dalam wilayah A5.
Dalam istilah topologi, A dan E merupakan (himpunan) permukaan takterhubung, lalu B, C, dan D adalah permukaan terhubung. Namun, C dan D juga merupakan permukaan terhubung sederhana, sedangkan B bukan (karena B memiliki "genus 2", yaitu jumlah "lubang" pada B).

Enklave dan eksklave merupakan istilah dalam geografi politik yang merujuk pada wilayah negara atau daerah dalam wilayah suatu negara, yang memiliki ciri "diskontinuitas teritorial", yaitu wilayah tersebut terpisah dan/atau terkurung di wilayah negara lain. Untuk lebih jelasnya, enklave dan eksklave memiliki perbedaan mendasar sebagai berikut.

  • Enklave atau daerah kantong adalah suatu negara atau daerah dalam wilayah suatu negara yang terkurung seluruhnya dalam wilayah suatu negara asing.[1][2]
  • Eksklave adalah daerah dalam wilayah suatu negara yang secara geografis terpisah sepenuhnya dipisahkan dari daerah utama wilayah negara tersebut oleh wilayah-wilayah dari satu atau beberapa negara asing.[3][4]

Beberapa negara memiliki wilayah yang terputus atau terpisah di wilayah negara lain yang, tergantung cirinya, dapat disebut daerah enklave dan/atau eksklave. Daerah-daerah tersebut umumnya tercipta karena adanya alasan historis, politis atau geografis yang melatarbelakanginya. Misalnya, penjanjian perdamaian antara dua negara yang bertikai, perjanjian pembagian wilayah oleh negara-negara kolonial, serta perebutan suatu daerah dalam perang.

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  2. ^ Raton, Pierre (1958). "Les enclaves". Annuaire Français de Droit International. 4: 186. doi:10.3406/afdi.1958.1373. 
  3. ^ (Indonesia) Arti kata eksklave dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  4. ^ "Exclave". Webster's Encyclopedic Unabridged Dictionary of the English Language. 1989. hlm. 497. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search