Filologi

Halaman pertama pengakuan yang diberikan kepada René, raja Yerusalem dan Sisilia, adipati Anjou, rekan Prancis, adipati Bar, Pangeran Provence, Forcalquier dan Piedmont, oleh Jean de Montespedon, yang dikenal sebagai Houaste, baron Beaupréau, penguasa Beauvoir, Basoges dan Montis, penasihat dan bendahara raja dan juru sita Rouen, untuk tanahnya di Beaupréau yang terletak di Anjou.

Filologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang sejarah, pranata, dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama.[1] Tujuan dari mempelajari filologi yaitu untuk mengetahui isi teks dari pengarang dan mengetahui bentuk teks yang disajikan. Selain itu, filologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari kebudayaan, ilmu sosial, hingga sejarah.[2] Kata filologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu philogia yang memiliki arti cinta kata-kata. Seiring dengan berjalannya waktu, pengertian tersebut terus meluas yaitu senang berbicara, senang belajar, senang kepada ilmu, senang terhadap tulisan, senang terhadap karya sastra, hingga memiliki arti senang terhadap tulisan yang bernilai tinggi.[3] Filologi juga sering disebut sebagai ilmu pengkajian sastra, karena mampu mengkaji karya-karya Homerus, Plato, Herodotus, Hippokrates, Sokrates, Aristoteles yang dianggap sebagai karya sastra dengan genre yang tinggi. Di Eropa, filologi bertujuan untuk mengkaji, melakukan kritik dan asal-usul teks. Di Belanda filologi digunakan untuk mengkaji teks sastra yang dihubungkan dengan latar belakang budaya. Di Prancis, filologi merupakan ilmu yang berfungsi untuk mengkaji suatu dokumen tertulis. Di Inggris filologi bertujuan untuk mengkaji ilmu linguistik terhadap teks-teks yang sudah lama, atau kajian tersebut sering disebut sebagai linguistik historis. Di Indonesia, penerapan kajian filologi sama dengan negara Belanda yaitu untuk mengkaji asal-usul teks, makna, hingga latar belakang budayanya.[4] Orang yang ahli dalam bidang filologi disebut filolog. Seorang filolog memiliki tugas untuk mengungkapkan kebenaran dalam teks sejarah, juga membuka fakta dari ilmu-ilmu di masa lalu yang dapat dimanfaatkan ilmunya di masa kini.[5]

  1. ^ Maharsi (2012). "Filologi dan Sejarah" (PDF). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. hlm. 1. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 2021. 
  2. ^ Rokhmansyah, Alfian (2018). Teori Filologi (Edisi Revisi). Kalimantan: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman. hlm. 4. ISBN 978-602-50630-1-5. 
  3. ^ Istanti, Kun Zachrun (2021). "Etimologi Istilah Filologi" (PDF). Repository Universitas Terbuka. hlm. 2. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  4. ^ Abdullah, Muhammad; Thohir, Mudjahirin; Muzakka, Moh.; Rukiyah (2019). "Pengantar Filologi" (PDF). E-Prints Undip. hlm. 9-10. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-10-02. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  5. ^ Badrulzaman, Ade Iqbal; Kosasih, Ade (2018). "Teori Filologi dan Penerapannya: Masalah Naskah - Teks dalam Filologi" (PDF). Perpustakaan Nasional. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-12-15. Diakses tanggal 2021-12-15. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search