Kabupaten Mamasa | |
---|---|
![]() | |
Motto: Mesa kada dipotuo, pantan kada dipomate (Mamasa) Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh | |
![]() Peta | |
Koordinat: 3°06′S 119°24′E / 3.1°S 119.4°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Sulawesi Barat |
Tanggal berdiri | 10 April 2002[1] |
Dasar hukum | UU No. 11 Tahun 2002[1] |
Hari jadi | 11 Maret 2002 |
Ibu kota | Mamasa |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Muhammad Zain (Pj.)[2] |
• Wakil Bupati | Lowong |
• Sekretaris Daerah | Muhammad Syukur |
Luas | |
• Total | 3.005,88 km2 (1,160,58 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 165.310 |
• Kepadatan | 55/km2 (140/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Mamasa, Toraja |
• IPM | ![]() sedang [5] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | - |
Pelat kendaraan | DC |
Kode Kemendagri | 76.03 ![]() |
DAU | Rp 557.640.345.000,- (2020) |
Situs web | mamasakab |
Kabupaten Mamasa adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Mamasa. Kabupaten ini dimekarkan pada tahun 2002 dari Kabupaten Polewali Mamasa yang sekarang berubah nama menjadi Polewali Mandar. Pada pertengahan tahun 2023, penduduk kabupaten Mamasa berjumlah 165.310 jiwa dan kepadatan penduduk 55 jiwa/km2.[3][4] Mamasa terletak di dataran tinggi, dan merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki garis pantai di Sulawesi Barat. Mamasa memiliki kelompok penganut penghayat kepercayaan lokal yang disebut Mappurondo.
Kabupaten Mamasa sebagian besar dihuni oleh Suku Toraja yang mayoritas beragama kristen protestan dan memiliki kedekatan budaya dengan Suku Toraja di Sulawesi Selatan. Namun juga terdapat kelompok Suku Mandar yang mayoritas beragama Islam di kecamatan Mambi, Aralle dan sekitarnya atau disebut dengan Pitu ulunna salu (tujuh kerajaan hulu sungai). Pada tahun 2003-2005 terjadi konflik antara kedua kelompok yang menyebabkan korban jiwa dan banyak orang mengungsi. Hal ini terjadi saat Kabupaten Mamasa baru lahir, orang Mamasa setuju untuk dimekarkan sedangkan orang Mandar yang merupakan pendatang di wilayah ini, tetap ingin bergabung dengan Polewali.[6]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search