Kebebasan akademik

Kebebasan akademik (bahasa Inggris: academic freedom) adalah konsep moral dan hukum yang menyatakan bahwa kebebasan untuk melakukan penyelidikan ilmiah oleh akademisi dan peneliti adalah sangat penting dalam misi perguruan tinggi dan dalam prinsip-prinsip akademik, dan bahwa para akademisi dan peneliti harus memiliki kebebasan untuk mengajar atau mengkomunikasikan gagasan atau fakta (termasuk hal-hal yang dianggap tidak menyenangkan baik bagi kelompok politik tertentu maupun otoritas yang berkuasa) tanpa rasa takut terhadap adanya penindasan, kehilangan pekerjaan, atau pemenjaraan. Jika inti dari kebebasan akademik adalah bahwa para cendekiawan yang bertindak dalam kapasitas akademik – sebagai pengajar atau peneliti – bebas untuk mengekspresikan perspektif ilmiah mereka, kini terdapat sebuah interpretasi yang memperluas perlindungan profesi ini termasuk pada ceramah atau kuliah para akademisi tentang hal-hal di luar keahlian profesional mereka.[1][2]

Kebebasan akademik adalah isu yang terus diperdebatkan. Oleh karena itu, terdapat pula batasan-batasan dalam praktiknya. Di Amerika Serikat, misalnya, menurut "Pernyataan tentang Kebebasan Akademik dan Jabatan Akademik Tetap tahun 1940" yang diakui secara luas dari American Association of University Professors, para pengajar harus berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang kontroversial yang sama sekali tidak terkait dengan mata pelajaran yang dibahas. Ketika mereka berbicara atau menulis untuk publik, mereka bebas untuk mengungkapkan pendapat ilmiah mereka tanpa rasa takut terhadap adanya sensor institusional atau sanksi disiplin, tetapi mereka harus dengan jelas menunjukkan bahwa mereka berbicara dalam kapasitas mereka sebagai akademisi dan bukan atas nama institusi mereka.[3] Jabatan tetap akademik (tenure) melindungi kebebasan akademik dengan memastikan bahwa para pengajar hanya dapat dipecat karena alasan seperti inkompetensi dalam profesi mereka atau perilaku yang menimbulkan kecaman dari komunitas akademik itu sendiri.[4]

Kebebasan akademik merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan.[5] UNESCO mendefinisikan kebebasan akademik sebagai hak yang dimiliki oleh akademisi di perguruan tinggi atas kebebasan dalam mengajar dan berdiskusi, kebebasan untuk melakukan penelitian dan menyebarluaskan dan menerbitkan hasil penelitian, kebebasan untuk mengemukakan pendapat tentang institusi pendidikan tinggi, kebebasan dari penyensoran yang bersifat institusional dan kebebasan untuk berpartisipasi dalam badan-badan perwakilan akademik.[6]

  1. ^ Andreescu, Liviu (2009). "Individual academic freedom and aprofessional acts". Educational Theory. 59 (5): 559–578. doi:10.1111/j.1741-5446.2009.00338.x. 
  2. ^ Van Alstyne, William (1975). ‘‘The Specific Theory of Academic Freedom and the General Issue of Civil Liberty’’. In The Concept of Academic Freedom, ed. Edmund Pincoffs. Austin: University of Texas Press, 1975.
  3. ^ 1940 Statement of Principles on Academic Freedom and Tenure, American Association of University Professors and of the Association of American Colleges, hlm. 3 .
  4. ^ 1940 Statement of Principles on Academic Freedom and Tenure, American Association of University Professors and of the Association of American Colleges, hlm. 4 .
  5. ^ Pils, Eva; Svensson, Marina. "Kebebasan akademik di bawah ancaman di seluruh dunia - berikut ini cara membelanya". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-09. 
  6. ^ "Recommendation concerning the Status of Higher-Education Teaching Personnel". unesco.org, diarsipkan dari web.archive.org. 2019-09-24. Archived from the original on 2019-09-24. Diakses tanggal 2022-04-03. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search