Kebijakan perpindahan penduduk di Kerajaan Asiria Baru

Satu keluarga dari Yudea dideportasi setelah kemenangan Asiria atas Yudea di Lakhis; ukiran tembok di sebuah istana Asiria di Niniwe.

Kerajaan Asiria Baru atau Kerajaan Asyur mengimplementasikan kebijakan perpindahan penduduk (disebut juga "deportasi" atau "pemukiman kembali" oleh sejarawan) yang diatur negara selama sekitar tiga abad sejak zaman Ashur-Dan II. Kebanyakan perpindahan penduduk ini direncanakan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan politik, ekonomi dan budaya, demi kemajuan kerajaan. Contohnya, sekelompok penduduk dipindahkan ke wilayah lain untuk menyebarkan teknik-teknik pertanian atau untuk membuka lahan baru. Perpindahan juga dapat dilakukan sebagai hukuman untuk musuh politik kerajaan. Dalam kasus lain, pemerintah memilih sebagian kalangan elit dari wilayah yang ditundukkan Asiria dan memindahkannya ke pusat kerajaan, dengan tujuan memperkaya pengetahuan dan kebudayaan kerajaan.

Pada 1979, Bustenay Oded memperkirakan bahwa Asiria telah memindahkan sekitar 4,4 juta penduduk (± 900.000 penduduk) dalam kurun waktu 250 tahun. Ada kasus perpindahan penduduk pada masa ini yang tertulis di Alkitab Perjanjian Lama, yaitu pemindahan Bani Israil oleh Tiglat-Pileser III dan Sargon II.


© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search