Kerajaan Ptolemaik

Kerajaan Ptolemaik

Yunani: Πτολεμαϊκὴ βασιλεία
Ptolemaïkè Basileía Libanon:
Haπatla Er`wa
Hapatla Er`we
305 SM–31 SM
Kerajaan Ptolemaik (biru).
Kerajaan Ptolemaik (biru).
Ibu kotaAleksandria
Bahasa yang umum digunakanBahasa Yunani, Bahasa Mesir
Agama
Agama Yunani kuno,
Agama Mesir kuno
PemerintahanMonarki
Firaun 
• 305 SM-283 SM
Ptolemaios I Soter (pertama)
• 51 SM-30 SM
Kleopatra VII Filopator (terakhir)
Sejarah 
• Didirikan
305 SM
• Dibubarkan
31 SM
Didahului oleh
Digantikan oleh
ksrKekaisaran
Makedonia
Proto-Vergina
krjKerajaan
Yunani-Mesir
ksrKekaisaran
Romawi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "region" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "continent" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "flag_p3?" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "country" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Kerajaan Ptolemaik (bahasa Yunani: Πτολεμαϊκὴ βασιλεία)[1] adalah kerajaan Helenistik yang meliputi wilayah Mesir dan sekitarnya setelah penaklukan oleh Aleksander Agung pada tahun 332 SM. Kerajaan Ptolemaik berdiri ketika Ptolemaios I Soter menyatakan dirinya sebagai Firaun Mesir pada tahun 305 SM dan berakhir pada saat kematian Kleopatra VII dan penaklukan oleh Romawi pada tahun 30 SM. Kerajaan ini membentang dari Suriah selatan di sebelah timur, sampai Kirene di sebelah barat, dan sampai Nubia di sebelah selatan. Kerajaan Ptolemaik banyak berperan dalam menyebarkan peradaban Helenistik di Mesir. Alexandria (Iskandariyah) adalah ibu kota Kerajaan Ptolemaik dan merupakan pusat peradaban dan perdagangan Yunani di Mesir. Untuk memperoleh pengakuan dari penduduk asli Mesir, orang-orang Yunani yang memimpin kerajaan ini menyatakan diri sebagai penerus para Firaun. Banyak dari raja Ptolemaik pada masa selanjutnya yang menyerap tradisi Mesir, di antaranya menikahi saudara kandung mereka sendiri, membuat penggambaran diri mereka pada monumen Mesir dengan pakaian dan gaya Mesir, dan bepartisipasi dalam kehidupan keagamaan Mesir.[2][3] Kerajaan Ptolemaik ini akhirnya runtuh setelah banyaknya pemberontakan dari penduduk asli, perang dengan bangsa lain, serta perang saudara, yang menyebabkan kerajaan ini diambil alih oleh Kekaisaran Romawi. Sementara kebudayaan Helenistik sendiri terus berkembang di Mesir sampai penaklukan oleh Muslim. Periode Kerajaan Ptolemaik di Mesir adalah periode dari Zaman Helenistik yang terdokumentasikan paling baik. Banyak naskah papirus yang ditulis oleh orang Yunani dan Mesir ditemukan di sana.[4]

  1. ^ Diodoros Sikolos, Bibliotheke historika, 18.21.9
  2. ^ Bowman, Alan K (1996). Egypt after the Pharaohs 332 BC – AD 642 (edisi ke-2nd ed.). Berkeley: University of California Press. hlm. 25–26. ISBN 0520205316. 
  3. ^ Stanwick, Paul Edmond (2003). Portraits of the Ptolemies: Greek kings as Egyptian pharaohs. Austin: University of Texas Press. ISBN 0292777728. 
  4. ^ Lewis, Naphtali (1986). Greeks in Ptolemaic Egypt: Case Studies in the Social History of the Hellenistic World. Oxford: Clarendon Press. hlm. 5. ISBN 0-19-814867-4.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search