Konsonan rongga-gigi

Rongga-gigi
◌͇

Konsonan rongga-gigi adalah konsonan yang diartikulasikan dengan lidah menyentuh atau mendekati bagian atas rongga gigi, dinamai seperti itu dikarenakan rongga-gigi mengandung alveoli gigi. Konsonan rongga-gigi dapat diartikulasikan dengan ujung lidah (disebut sebagai konsonan apikal), seperti dalam bahasa inggris, maupun dengan bagian bawah ujung lidah (bagian "bilah" lidah; disebut sebagai konsonan laminal), seperti dalam bahasa prancis dan spanyol.

Alfabet Fonetik Internasional (IPA) tidak memiliki simbol terpisah untuk konsonan rongga-gigi. Namun, menggunakan simbol yang sama yang digunakan oleh semua jenis konsonan koronal yang tidak dilangit-langitkan (misalnya pada konsonan konsonan palato-alveolar atau konsonan tarik-belakang). Untuk membedakan pengucapan konsonan-konsonan koronal, diakritik berbentuk jembatan (misalnya [s̪, t̪, n̪, l̪]) digunakan untuk konsonan gigi, serta dengan diakritik berbentuk garis bawah (misalnya [s̠, t̠, n̠, l̠]) digunakan untuk konsonan pasca rongga-gigi. Konsonan [s̪] (sibilan) berbeda dengan konsonan [θ] (non sibilan). Konsonan [s̠] (pasca rongga-gigi) berbeda dengan konsonan [ʃ] (palato-alveolar).

Huruf Latin biasa (misalnya [s, t, n, l]) bukanlah simbol yang umum digunakan untuk merepresentasikan konsonan rongga-gigi. Karena jarang ada bahasa yang membedakan pengucapan konsonan rongga-gigi dengan pengucapan konsonan koronal lainnya, dan bisa jadi konsonan yang diucapkan pada rongga-gigi merupakan alofon dari konsonan koronal lainnya. Jika perlu memperjelas pengucapan konsonan rongga-gigi, maka sebuah diakritik dari Ekstensi Alfabet Fonetik Internasional akan digunakan: (misalnya [s͇, t͇, n͇, l͇]), walaupun kadang-kadang diakritik tersebut menandakan pengucapan yang sangat ditarik ke belakang.[1] Meskipun begitu, huruf Latin biasa (s, t, n, l sering disebut sebagai simbol 'rongga-gigi', dan contoh yang diberikan pada tabel dibawah menggunakan konsonan rongga-gigi.

(Diakritik Ekstensi IPA digunakan untuk patologi pengucapan dan sering digunakan untuk menandakan bahwa konsonan tersebut diucapkan dengan "alveolarisasi", seperti pada bunyi konsonan labiovelar [p͇, b͇, m͇, f͇, v͇], yang dimana bibir bagian bawah menyentuh rongga-gigi.)

  1. ^ E.g. in Laver (1994) Principles of Phonetics, p. 559–560

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search