Kudeta

Jenderal Napoleon Bonaparte selama Kudeta 18 Brumaire di Saint-Cloud, lukisan karya François Bouchot, 1840

Kudeta (dari bahasa Prancis coup d'État) pengucapan bahasa Prancis: [\ˌkü-(ˌ)dā-ˈtä\], atau disingkat coup pengucapan bahasa Prancis: [\ˈkōp\], berarti merobohkan legitimasi atau pukulan terhadap negara)[1][2] adalah sebuah tindakan pembalikan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering kali bersifat brutal, inkonstitusional berupa "pengambilalihan kekuasaan", "penggulingan kekuasaan" sebuah pemerintahan negara dengan menyerang (strategis, taktis, politis) legitimasi pemerintahan kemudian bermaksud untuk menerima penyerahan kekuasaan dari pemerintahan yang digulingkan. Kudeta akan sukses bila terlebih dahulu dapat melakukan konsolidasi dalam membangun adanya legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat serta telah mendapat dukungan atau partisipasi dari pihak non-militer dan militer (tentara).[3]

Menurut kumpulan data-data kudeta dari Jonathan Powell dan Clayton Thyne, terdapat 457 upaya kudeta yang terjadi dari tahun 1950 hingga 2010. Di mana 227 upaya kudeta berhasil sedangkan 230 lainnya gagal. Mereka menemukan bahwa upaya kudeta sering terjadi di benua Afrika dan Amerika (masing-masing 36,5% dan 31%).

==etimologi== pengulingan kekuasaan

  1. ^ Perang saudara atau perang sipil Julius Caesar, 5 Jan 49 BC.
  2. ^ (Inggris) Hornblower, S., Spawforth, A. (eds.) The Oxford Companion to Classical Civilization (1998) pp. 219-24
  3. ^ (Inggris) Orlando, Christopher (1962). Roget's international thesaurus. Crowell. hlm. 1258. ISBN 0690708904, 9780690708905 Periksa nilai: invalid character |isbn= (bantuan).  Parameter |nopp=6 tidak valid (bantuan)

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search