Leang Karampuang | |
---|---|
Gua Karampuang, ᨒᨙᨕ ᨀᨑᨇᨘᨕ, ᨒᨙᨕ ᨀᨑᨄᨘᨕ | |
![]() Tampak dari depan Leang Karampuang | |
Lokasi | Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia |
Koordinat | 05°17'0"S 119°40'0"E |
Ditemukan | 2018 untuk lukisan cadas oleh Tim Survei Penyelamatan BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) XIX Makassar |
Geologi | karst / batu kapur / batu gamping tipe Formasi Tonasa |
Leang Karampuang (Bugis: ᨒᨙᨕ ᨀᨑᨇᨘᨕ & Makassar: ᨒᨙᨕ ᨀᨑᨄᨘᨕ) atau Gua Karampuang adalah situs arkeologi berupa gua prasejarah yang terletak di perbukitan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Secara administratif, gua ini terletak di wilayah Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada 3 Juli 2024, sebuah jurnal ilmiah internasional terkemuka, Nature merilis hasil publikasi penelitian tentang lukisan gua di situs Leang Karampuang yang diteliti sejak tahun 2019. Lukisan gua (cadas) tersebut diklaim berusia 51.200 tahun yang lalu dan menjadikan lukisan tersebut paling tua di dunia mengalahkan lukisan yang terdapat di Leang Tedongnge (45.500 tahun yang lalu). Lukisan gua tersebut bergambar tiga figur menyerupai manusia yang sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan. Selain menjadi yang tertua di dunia, lukisan ini juga menjadi bukti tradisi bertutur dan bercerita pada zaman prasejarah. Temuan ini merupakan hasil riset dari kerjasama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Southern Cross, dan Universitas Griffith.[1][2][3][4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search