Mikrokernel

Stuktur sistem operasi berbasis mikrokernel monolitik

Dalam pengetahuan Ilmu Komputer, mikrokernel merupakan seperangkat perangkat lunak dalam jumlah minimum yang meyediakan beragam mekanisme dasar yang dibutuhkan untuk bekerja sebagai sebuah sistem operasi, seperti halnya manajemen pengalamatan ruang tingkat rendah, manajemen thread, dan komunikasi antar proses. Dalam implementasinya mikrokernel merupakan satu-satunya perangkat lunak yang berjalan dengan tingkat kewenangan tertinggi (umumnya disebut sebagai modus supervisor atau modus kernel) dari serangkaian level kewenangan yang tersedia pada perangkat kerasnya. Layanan yang disediakan oleh sebuah sistem operasi beberapa diantaranya adalah device driver, protokol jaringan, sistem berkas, dan kode antarmuka pengguna yang berada dalam ruang pengguna.

Mikrokernel sangat erat terkait dengan exokernel[1] , serta memiliki banyak kesamaan dengan hypervisor.[2] namun implementasinya lebih bersifat minimalis, dan secara spesifik untuk mendukung pengimplementasian mesin virtual. Mikrokernel L4 sering juga disebut sebagai hypervisor, yang mengindikasikan kemungkinan pengimplementasian sebuah mikrokernel sebagai hypervisor. Istilah nanokernel dalam sejarahnya digunakan untuk membedakan mikrokernel saat ini dengan istilah mikrokernel sebelumnya yang menyediakan layanan sistem aktual, tetapi secara prinsip minimalitas menurut Jochen Liedtke dalam disain mikrokernel L4 menyebutkan bahwa istilah-istilah tersebut memiliki arti yang kurang lebih sama.

  1. ^ Liedtke, Jochen (1996). "Towards Real Microkernels". Communications of the ACM. 39 (9): 70–77. 
  2. ^ Heiser, Gernot; Uhlig, Volkmar and LeVasseur, Joshua (2006). "Are Virtual-Machine Monitors Microkernels Done Right?" (PDF). ACM SIGOPS Operating Systems Review. ACM. 40 (1): 95–99. doi:10.1145/1113361.1113363. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-05-09. Diakses tanggal 2009-03-23. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search