Neles Kebadabi Tebay | |
---|---|
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Keuskupan | Jayapura |
Jabatan lain | |
Imamat | |
Tahbisan imam | 28 Juli 1992 oleh Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. | (umur 28)
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Neles Tebay |
Lahir | Moanemani, Ikebo, Kamu, Dogiyai, Papua | 13 Februari 1964
Wafat | 14 April 2019 RS Carolus, Paseban, Senen, Jakarta Pusat | (umur 55)
Makam | 18 April 2019 STFT Fajar Timur Padang Bulan, Hedam, Heram, Jayapura |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Profesi | Dosen |
Almamater | Universitas Kepausan Urbaniana |
Semboyan | Kebadabi/Pembuka jalan[1] |
R.D. Neles Tebai (13 Februari 1964 – 14 April 2019)[2] adalah seorang cendekiawan, aktivis (tokoh) perdamaian dan imam Katolik berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan koordinator Jaringan Damai Papua (JDP), sebuah lembaga yang ia dirikan untuk menjembatani dialog antara Jakarta-Papua dalam rangka menyelesaikan permasalahan HAM, politik, dan ideologi di Papua.[3] Sebelum pulang ke pangkuan Bapa di Surga, ia dicalonkan dan menjadi calon kuat Uskup Keuskupan Jayapura.
Selain itu, ia juga aktif menulis artikel-artikel di surat kabar berbahasa Inggris Jakarta Post[2] dan seorang pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Fajar Timur.[4]
Adapun nama Kebadabi adalah nama yang diberikan oleh Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M., saat tahbisan imamat tahun 1992.[1]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search