Para
| |
---|---|
Hevea brasiliensis ![]() | |
![]() | |
Tumbuhan | |
Jenis buah | kapsul ![]() |
Status konservasi | |
![]() | |
Risiko rendah | |
IUCN | 62003521 ![]() |
Taksonomi | |
Superkerajaan | Eukaryota |
Kerajaan | Plantae |
Divisi | Tracheophyta |
Ordo | Malpighiales |
Famili | Euphorbiaceae |
Genus | Hevea |
Spesies | Hevea brasiliensis ![]() Müll.Arg. |
Error in template * unknown parameter name (Infobox spesies): "type_species_authority; infraordo; genus; species_authority; subordo; type_species; supertribus; status2_ref; zoosectio; status_ref; phylum; superclassis; regnum; superfamilia; classis; status2; infraclassis; superdivisio; subfamilia; ordo; subregnum; species; familia_authority; status2_system; familia; range_map_alt; domain; subclassis; superordo; subphylum; tribus; subtribus; genus_authority; divisio; subterclassis"
Para atau Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Amerika Selatan. Setelah percobaan berkali-kali yang dilakukan oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan. Sekarang Asia merupakan sumber karet alami.
Lebih dari setengah karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search