Percikan pernapasan

Sebuah poster yang menjabarkan cara mencegah penularan penyakit melalui percikan pernapasan di faslitias layanan kesehatan. Poster ini dimaksudkan untuk dipasang di luar ruangan pasien yang menderita penyakit menular yang dapat menyebar melalui percikan pernapasan.[1]

Percikan pernapasan atau titis pernapasan (bahasa Inggris: respiratory droplet) adalah percikan cairan atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan. Jenis percikan ini merupakan media penularan virus dari orang sakit ke orang sehat. Sumber percikan berasal dari mulut dan hidung. Percikan terjadi saat seseorang sedang berbicara, batuk atau bersin. Lontaran percikan dapat mencapai satu hingga dua meter dan dapat terhirup oleh orang lain yang berada di dekatnya.[2] Percikan pernapasan juga dapat dikeluarkan selama pasien mengalami proses penyedotan cairan maupun bronkoskopi.[3] Ukuran percikan pernapasan yang cukup besar memiliki diameter berkisar antara 1–5 μm dan hanya dapat bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah diproduksi.[4]

Percikan pernapasan dapat dihasilkan secara buatan melalui prosedur medis yang menghasilkan aerosol, melalui kloset siram, atau kegiatan rumah tangga lainnya. Percikan pernapasan berbeda dari inti butir halus (bahasa Inggris: droplet nuclei), yang ukurannya lebih kecil dari 5 μm dan dapat tetap melayang di udara untuk periode waktu yang signifikan. inti butir halus dapat menjadi perantara untuk penyakit yang ditularkan melalui udara.

Bergantung pada proses pembentukannya, percikan pernapasan mungkin juga mengandung garam, sel, jamur, bakteri, dan partikel virus.[5] Lokasi asal percikan pernapasan dapat memengaruhi isinya. Kondisi kesehatan seseorang juga mempengaruhi kandungan yang ada pada percikan pernapasan.[6]

  1. ^ "Transmission-Based Precautions". U.S. Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggris). 2016-01-07. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  2. ^ Sutaryo, dkk. (2020). Buku Praktis Penyakit Virus Corona 19 (Covid-19). Sleman: Gadjah Mada University Press. hlm. 7–8. ISBN 978-602-386-871-1. 
  3. ^ Akib, dkk. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya (PDF). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. hlm. B–3. ISBN 979-9254-08-6. 
  4. ^ Irwan (2017). Epidemiologi Penyakit Menular (PDF). Bantul: CV. Absolute Media. hlm. 88. ISBN 978-602-1083-64-2. 
  5. ^ Atkinson, James; Chartier, Yves; Pessoa-Silva, Carmen Lúcia; Jensen, Paul; Li, Yuguo; Seto, Wing-Hong (2009). Respiratory droplets (dalam bahasa Inggris). World Health Organization. 
  6. ^ Gralton, Jan; Tovey, Euan; McLaws, Mary-Louise; Rawlinson, William D. (2011-1). "The role of particle size in aerosolised pathogen transmission: A review". The Journal of Infection. 62 (1): 1–13. doi:10.1016/j.jinf.2010.11.010. ISSN 0163-4453. PMC 7112663alt=Dapat diakses gratis. PMID 21094184. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search