Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara

Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
  • North American Free Trade Agreement  (Inggris)
  • Accord de Libre-échange Nord-Américain  (Prancis)
  • Tratado de Libre Comercio de
    América del Norte
      (Spanyol)
Lambang
Administration centers
Bahasa
  • Inggris
  • Prancis
  • Spanyol
Keanggotaan
  • Kanada
  • Meksiko
  • Amerika Serikat
Pendirian
• Formasi
1 Januari 1994[1]
• Berlakunya USMCA
1 Juli 2020
Luas
 - Total
21,578,137 km2 (1st)
 - Perairan (%)
7.4
Populasi
 - Perkiraan 2010
462,151,038 (3rd)
25.1/km2 (195th)
PDB (KKB)2010 (IMF)
 - Total
$1,617.989 billion (1st)
$39,625 (4th)
PDB (nominal)2010 (IMF)
 - Total
$17,271.000 billion
$37,769 (21st)
IPM (2011)Kenaikan 0,868[2]
sangat tinggi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "area_magnitude" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (Bahasa Inggris: North American Free Trade Agreement, kepanjangan dari NAFTA; bahasa Spanyol: Tratado de Libre Comercio de América del Norte, TLCAN; bahasa Prancis: Accord de libre-échange nord-américain, ALÉNA), adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.

Perjanjian ini digagas pertama kali oleh Ronald Reagan dalam kampanyenya sebagai calon presiden pada tahun 1980. Setelah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Kanada-Amerika Serikat, pemerintahan George H. W. Bush di Amerika Serikat, Carlos Salinas de Gortari di Meksiko, dan Brian Mulroney di Kanada melakukan negosiasi draf cikal bakal NAFTA. Masing masing pemerintahan mengirimkan perjanjian tersebut untuk diratifikasi pada Desember 1992. Namun, ada penolakan signifikan terhadap perjanjian tersebut di Amerika Serikat dan Kanada. Ketiga negara meratifikasi NAFTA pada 1993 setelah menambah dua kesepakatan sampingan, yakni North American Agreement on Labor Cooperation (NAALC) dan North American Agreement on Environmental Cooperation (NAAEC).

Perjanjian NAFTA menghapus dan mengurangi hambatan perdagangan dan investasi di antara tiga negara tersebut. Namun, dampak perjanjian tersebut megenai isu-isu seperti ketenagakerjaan, lingkungan hidup, dan pertumbuhan ekonomi telah menjadi subyek perselisihan politik. Sebagian besar ekonom menunjukkan bahwa NAFTA bermanfaat bagi perekonomian Amerika Utara dan rata-rata warga negara anggotanya,[3][4][5] namun merugikan sebagian kecil pekerja di industri yang terkena persaingan perdagangan.[6][7] Para ekonom berpendapat bahwa penarikan diri dari NAFTA atau melakukan negosiasi ulang NAFTA dengan cara membangun kembali hambatan perdagangan akan berdampak buruk pada perekonomian AS dan merugikan lapangan kerja.[8][9][10] Namun, Meksiko akan terkena dampak yang lebih parah jika kehilangan lapangan kerja dan penurunan pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.[11]

Setelah Donald Trump mulai menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 2017, ia berusaha untuk menggantikan NAFTA dengan perjanjian baru, memulai negosiasi dengan Kanada dan Meksiko. Pada bulan September 2018, Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mencapai kesepakatan untuk menggantikan NAFTA dengan Perjanjian Amerika Serikat–Meksiko–Kanada (USMCA), dan ketiga negara tersebut telah meratifikasinya pada bulan Maret 2020. NAFTA tetap berlaku hingga USMCA diterapkan.[12] Pada 1 Juli 2020, USMCA mulai berlaku menggantikan NAFTA, mengakhiri perjanjian tersebut. Perbedaan USMCA dengan NAFTA hanya melibatkan perubahan kecil.

  1. ^ NAFTA Secretariat. Nafta-sec-alena.org (2010-06-09). Retrieved on 2013-07-12.
  2. ^ Calculated using UNDP data for the member states. If considered as a single entity, NAFTA would rank 23rd among the other countries.
  3. ^ "NAFTA and the USMCA: Weighing the Impact of North American Trade". Council on Foreign Relations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-18. 
  4. ^ "Poll Results | IGM Forum". web.archive.org. 2016-06-22. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  5. ^ "North American Free Trade Agreement". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2023-12-08. 
  6. ^ "Column: NAFTA doesn't count for much economically, but it's still a huge political football. Here's why". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). 2017-01-30. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  7. ^ Rodrik, Dani (2017-06). "Populism and the Economics of Globalization". Cambridge, MA. doi:10.3386/w23559. 
  8. ^ "Driving Home the Importance of NAFTA | Econofact". econofact.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-18. 
  9. ^ "Bloomberg - Are you a robot?". www.bloomberg.com. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  10. ^ "Which American producers would suffer from ending NAFTA?". The Economist. ISSN 0013-0613. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  11. ^ "Nafta withdrawal would hit US GDP without helping trade deficit – report | Financial Times | Ghostarchive". ghostarchive.org. Diakses tanggal 2024-01-18. 
  12. ^ "United States-Mexico-Canada Agreement". United States Trade Representative (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-18. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search