Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Permukiman Portugis di Chittagong | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1528–1666 | |||||||||
Status | Pos dagang | ||||||||
Ibu kota | Firingi Bunder, Chittagong | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Portugis, Bengali | ||||||||
Raja Portugal | |||||||||
Era Sejarah | Imperialisme | ||||||||
• Mendapat izin dari Kesultanan Benggala | 1528 | ||||||||
• Chittagong direbut oleh Kemaharajaan Mughal | 1666 | ||||||||
| |||||||||
Chittagong (Xatigan dalam bahasa Portugis)[1] adalah kota terbesar kedua di Bangladesh dan pelabuhan terbesar di Kesultanan Benggala. Kota ini pernah menjadi pos dagang Imperium Portugis pada abad ke-16 dan ke-17.[2] Bangsa Portugis pertama kali mendirikan permukiman di Chittagong sekitar tahun 1528[3] dan meninggalkan kota tersebut pada tahun 1666[4] setelah Chittagong direbut oleh Kemaharajaan Mughal.[5] Permukiman Portugis di Chittagong merupakan wilayah kolonial Eropa pertama di kawasan Benggala.[6]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search