Pertempuran Mogadishu (1993)

Peperangan Mogadishu
Bagian dari Operasi Gothic Serpent dan UNOSOM II

Super Six-Four, salah satu dari dua Black Hawk yang ditembak jatuh di atas Mogadishu
Tanggal3–4 Oktober 1993 (1993-10-4)
LokasiMogadishu, Somalia
2°03′09″N 45°19′29″E / 2.05250°N 45.32472°E / 2.05250; 45.32472
Hasil Kemenangan Aliansi Nasional Somalia
Pihak terlibat
 Amerika Serikat
 Malaysia
 Pakistan
Didukung oleh:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
Somalia Aliansi Nasional Somalia
Tokoh dan pemimpin
  • Amerika Serikat William F. Garrison
  • Amerika Serikat William Boykin
  • Amerika Serikat Gary L. Harrell
  • Amerika Serikat Danny R. McKnight
  • Amerika Serikat Thomas E. Matthews
  • Malaysia Abdul Latif Ahmad
  • Malaysia Khairul Anuar
Somalia Mohamed Farrah Aidid
Somalia Sharif Hassan Giumale
Somalia Ali Aden
Kekuatan
160 orang pasukan utama
3.000 orang pasukan penyelamat
19 pesawat terbang
16 helikopter
9 kendaraan utilitas
3 truk
1.500–4.000 orang[1]
Korban
Amerika Serikat 18 tewas
73 luka
1 tertangkap
2 helikopter hancur
Malaysia 1 tewas
9 luka
Pakistan 3 luka
133 tewas (SNA)[2]
200 tewas
500 luka (termasuk warga sipil) (Palang Merah)[3]
300–500 tewas
2.000 luka (perkiraan lainnya)[4][5]

Pertempuran Mogadishu (bahasa Somali: Maalintii Rangers, har. 'Hari Para Rangers'), juga dikenal sebagai insiden Black Hawk Down, merupakan bagian dari Operasi Gothic Serpent. Peperangan ini berlangsung pada tanggal 3–4 Oktober 1993 di Mogadishu, Somalia, antara pasukan Amerika Serikat—didukung oleh UNOSOM II—melawan pasukan Aliansi Nasional Somalia (Somali National Alliance, SNA) dan warga sipil bersenjata di selatan Mogadishu.

Peperangan ini merupakan bagian dari Perang Saudara Somalia yang telah berlangsung selama dua tahun. Perserikatan Bangsa-Bangsa pada awalnya mengirimkan pasukan untuk meringankan bencana kelaparan di selatan Somalia. Akan tetapi, PBB mulai mencoba untuk menegakkan demokrasi dan memulihkan pemerintah pusat. Pada Juni 1993, pasukan pemelihara perdamaian PBB mengalami hari paling mematikan mereka ketika kontingen Pakistan diserang ketika sedang memeriksa gudang persenjataan SNA. UNOSOM II menyalahkan pemimpin SNA Mohamed Farrah Aidid, dan melancarkan pemburuan. Pada Juli 1993, pasukan AS di Mogadishu melakukan penggerebekan Abdi House (Abdi House raid) dengan tujuan mencari Aidid, dan penggerebekan tersebut menewaskan banyak sesepuh dan anggota terkemuka dari klan Aidid, Habr Gidr.[6][7] Penggerebekan tersebut menyebabkan banyak warga Mogadishu ikut melawan UNOSOM II, dan pada bulan berikutnya, Aidid dan SNA menyerang personel AS untuk pertama kalinya. Hal tersebut membuat Presiden Bill Clinton mengerahkan Satuan Tugas Ranger (Task Force Ranger) untuk menangkap Aidid.[8][9][10]

Pada 3 Oktober 1993, pasukan AS berencana untuk menangkap dua letnan tertinggi Aidid dalam sebuah pertemuan mereka di dalam kota. Penggerebekan tersebut hanya dimaksudkan untuk berlangsung selama satu jam, tetapi berubah menjadi standoff sepanjang malam dan diperpanjang oleh upaya penyelamatan hingga siang hari pada hari berikutnya. Saat tujuan operasi tersebut telah tercapai, hasilnya adalah kemenangan piris dan berujung dengan Peperangan Mogadishu yang mematikan.[11] Selama operasi berlangsung, pasukan Somalia menembak tiga helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk Amerika menggunakan RPG-7,[12] mengakibatkan dua helikopter jatuh di wilayah musuh. Dua helikopter yang jatuh tersebut mempertahankan diri sepanjang malam untuk melindungi para korban selamat dari kecelakaan tersebut. Pada pagi hari, konvoi kendaraan tempur lapis baja UNOSOM II bertempur menuju lokasi pasukan yang terkepung, lalu kembali, memperparah jumlah korban tewas dan luka, tetapi menyelamatkan para korban selamat.[13]

Sejak Perang Vietnam, tidak ada peperangan yang telah menewaskan begitu banyak pasukan AS.[14] Korban antara lain 18 tentara AS tewas dan 73 luka-luka,[15] dengan pasukan Malaysia satu tewas dan sembilan luka-luka, dan pasukan Pakistan tiga luka-luka.[16] Korban Somalia jauh lebih tinggi, termasuk warga sipil, perkiraan antara 315 dan 2.000 tewas.[13]

Setelah peperangan tersebut, tentara AS yang tewas diseret di sepanjang jalanan di Mogadishu oleh warga Somalia yang marah, aksi tersebut disiarkan di televisi Amerika yang menimbulkan kecaman publik. Peperangan tersebut berujung pada penarikan misi PBB setelah 1995. Ketakutan akan berulangnya kejadian tersebut membuat AS enggan untuk meningkatkan keterlibatannya di Somalia dan daerah lain. Beberapa pengamat mengatakan bahwa hal tersebut memengaruhi keputusan Administrasi Clinton untuk tidak campur tangan dalam mencegah genosida Rwanda, dan umumnya telah dirujuk sebagai "Sindrom Somalia" (Somalia Syndrome).[17][18][19][20]

  1. ^ Biddle, Stephen (6 April 2021). Nonstate Warfare: The Military Methods of Guerillas, Warlords, and Militias. Princeton University Press. ISBN 9780691216652. 
  2. ^ "Interviews – Captain Haad | Ambush in Mogadishu | FRONTLINE". PBS. 3 Oktober 1993. Diakses tanggal 25 Agustus 2013. 
  3. ^ "Anatomy of a Disaster". Time. 18 Oktober 1993. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Januari 2008. Diakses tanggal 19 Januari 2008. 
  4. ^ Bowden, Mark (16 November 1997). "Black Hawk Down: A defining battle". The Philadelphia Inquirer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2007. Diakses tanggal 31 Mei 2023. 
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama hrw.org
  6. ^ Cockburn, Alexander (1993-07-13). "Somalia Slips From Hope to Quagmire: In Monday's attack the peacekeepers looked more like warlords". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-07-24. 
  7. ^ Richburg, Keith B. (1993-12-06). "IN WAR ON AIDEED, U.N. BATTLED ITSELF". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2022-05-18. 
  8. ^ Kaempf, Sebastian (2018). Saving soldiers or civilians? : casualty aversion versus civilian protection in asymmetric conflicts. Cambridge. ISBN 978-1-108-65506-4. OCLC 1032810239. 
  9. ^ Hirsch, John L. (1995). Somalia and Operation Restore Hope : reflections on peacemaking and peacekeeping. Robert B. Oakley. Washington, D.C. ISBN 1-878379-41-0. OCLC 32200261. 
  10. ^ Cassidy, Robert M., Ph.D. (2004). Peacekeeping in the abyss : British and American peacekeeping doctrine and practice after the Cold War. Westport, Conn.: Praeger. ISBN 0-313-04752-9. OCLC 62329891. 
  11. ^ David, Saul (2012). Military blunders : the how and why of military failure. Little, Brown Book. ISBN 978-1-4596-7276-5. OCLC 1194939670. 
  12. ^ Bowden, Mark (2010). Black Hawk Down : A Story of Modern War. New York. ISBN 978-0-8021-4473-7. OCLC 456177378. 
  13. ^ a b Biddle, Stephen D. (2021). Nonstate warfare : the military methods of guerillas, warlords, and militias. Council on Foreign Relations. Princeton. hlm. 182–224. ISBN 978-0-691-21665-2. OCLC 1224042096. 
  14. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  15. ^ Dos Santos, Sgt. Maj Clayton; Perdue, James (14 Februari 2022). "Battle of Mogadishu: The Mission Command Perspective". Army University Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Februari 2022. Diakses tanggal 5 Mei 2022. 
  16. ^ Jumlah korban PBB berbeda menurut beberapa sumber. Berikut ini adalah daftar singkat untuk perbandingan dengan laporan PBB:
    * United Nations. (1994, 24 Februari). Report of the Commission of Inquiry Established Pursuant To Security Council Resolution 885 (1993) To Investigate Armed Attacks On UNOSOM II Personnel Which Led To Casualties Among Them. Laporan pada halaman 32 mendata 1 tentara Malaysia tewas dengan 9 tentara Malaysia dan 3 tentara Pakistan luka.
    * United States Forces, Somalia After Action Report and Historical Overview: The United States Army in Somalia, 1992-1994 (2003). Halaman 13 mendata 2 tentara Malaysia tewas dengan 7 tentara Malaysia dan 2 tentara Pakistan luka. Halaman 106, Volume 1 dalam After Action Report mendata 1 tentara Malaysia tewas dengan 10 tentara Malaysia dan 2 tentara Pakistan luka.
    * Marion, F. L. (2018). The Battle of Mogadishu: Special Tactics in Somalia, 1993. Dalam Brothers in Berets: The Evolution of Air Force Special Tactics, 1953-2003 (hlm. 291). Air University Press. Mendata 2 tentara Malaysia tewas dengan 7 tentara Malaysia dan 2 tentara Malaysia luka.
    * Battle of Mogadishu, Untold Story of Black Hawk Down. (2022, 29 Oktober). MY Military Times. (Pembajakan iklan terjadi pada halaman sumber, cache Google digunakan untuk teks saja). Mendata 1 tentara Malaysia tewasdan 9 tentara Malaysia luka.
    * Jamil, A. (2020). US Rangers Rescue Operation - Mogadishu 3rd October 1993. Bugle and Trumpet, hlm. 16. Mendata 1 tentara Pakistan tewas dan 1 luka.
  17. ^ (Dauber, 2001).
  18. ^ Patman, Robert G (2014-12-23). "The roots of strategic failure: The Somalia Syndrome and Al Qaeda's path to 9/11". International Politics. 52 (1): 89–109. doi:10.1057/ip.2014.39. ISSN 1384-5748. 
  19. ^ "Somalia's deadly lessons". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). 2006-06-23. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  20. ^ Brunk, Darren C. (2008). "Curing the Somalia Syndrome: Analogy, Foreign Policy Decision Making, and the Rwandan Genocide". Foreign Policy Analysis. 4 (3): 301–320. doi:10.1111/j.1743-8594.2008.00071.x. ISSN 1743-8586. JSTOR 24907305. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search