Puritan

Galeria pakar teologi Puritan abad ke-17 yang terkenal: Thomas Gouge, William Bridge, Thomas Manton, John Flavel, Richard Sibbes, Stephen Charnock, William Bates, John Owen, John Howe, Richard Baxter.

Kaum Puritan adalah orang-orang Protestan Inggris pada abad ke-16 dan 17 yang berusaha membersihkan Gereja Inggris dari apa yang mereka anggap sebagai praktik-praktik Katolik Roma, berpendapat bahwa Gereja Inggris belum sepenuhnya tereformasi dan harus menjadi lebih Protestan.[1] Puritanisme memainkan peran utama dalam sejarah Inggris dan sejarah awal Amerika, khususnya selama masa Protektorat.

Kaum Puritan tidak puas dengan lingkup Reformasi Inggris yang terbatas dan dengan tolerasi Gereja Inggris terhadap praktik-praktik tertentu yang terkait dengan Gereja Katolik Roma. Mereka membentuk dan mengidentifikasikan diri dengan berbagai kelompok agama yang memperjuangkan kemurnian yang lebih besar dalam ibadah dan doktrin, serta kesalehan pribadi dan bersama. Kaum Puritan mengadopsi sebuah teologi kovenan, dan dalam hal tersebut mereka adalah Calvinis (begitu juga dengan banyak dari lawan awal mereka). Mengenai tata gereja, kaum Puritan terpecah antara pendukung pemerintahan gereja episcopal, presbiterian, dan kongregasional. Beberapa dari mereka percaya bahwa reformasi yang seragam dari gereja negara diperlukan untuk menciptakan sebuah bangsa yang saleh, sementara yang lain menganjurkan pemisahan dari, atau akhir dari, gereja negara sepenuhnya demi gereja yang berkumpul yang otonom, yang terpanggil dari dunia. Kaum Separatis dan Independen menjadi lebih menonjol pada tahun 1640-an, ketika para pendukung pemerintahan presbiterian di Sidang Westminster tidak dapat membentuk sebuah gereja nasional Inggris yang baru.

  1. ^ Spraggon 2003, hlm. 98.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search