Referendum otonomi Greenland 2008

Referendum otonomi Greenland 2008 adalah sebuah referendum yang diadakan untuk menentukan sikap terhadap Undang-Undang Otonomi Greenland. Penyelenggaraan referendum ini pada tanggal 25 November 2008 dan tidak mengikat secara hukum. Referendum ini diikuti oleh 72% pemegang hak suara dan 75% pemilih di antaranya memilih setuju (63% di Nuuk).[1] Isu yang diangkat adalah perluasan pemerintahan mandiri di 30 sektor, termasuk kepolisian, pengadilan, dan penjaga pantai; melibatkan Greenland dalam kebijakan luar negeri; menetapkan bagi hasil pendapatan minyak masa depan; dan menetapkan bahasa Greenland sebagai satu-satunya bahasa resmi.

Referendum ini diumumkan oleh Perdana Menteri Hans Enoksen pada 2 Januari 2008.[2] Enoksen juga memulai sosialisasi dan diskusi otonomi daerah lewat serangkaian rapat umum di seluruh Greenland.[3]

  1. ^ Cowell, Alan (26 November 2008). "Greenland Vote Favors Independence". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-04-17. Diakses tanggal 30 November 2008. 
  2. ^ Ukiortaami oqalugiaat 2008 Diarsipkan 2007-06-20 di Archive.is Namminersornerullutik Oqartussat, 2 January 2008 (Kalaallisut)
  3. ^ Namminersorneq pillugu paasititsiniaaneq[pranala nonaktif permanen] Namminersornerullutik Oqartussat, 7 January 2008 (Kalaallisut)

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search