Reklamasi daratan

Palm Jumeirah di Dubai, UEA merupakan salah satu contoh hasil reklamasi daratan

Reklamasi daratan, umumnya dikenal dengan sebutan reklamasi saja atau juga land fill (bahasa Inggris dari “penimbunan tanah”), adalah proses pembuatan daratan baru di laut, sungai atau danau. Daratan hasil reklamasi dikenal sebagai tanah reklamasi atau tanah timbunan.

Salah satu proyek reklamasi berskala besar yang paling awal adalah Beemster Polder di Belanda, yang direalisasikan pada tahun 1612 dengan menambah lahan seluas 70 kilometer persegi. Di Hong Kong, Program Reklamasi Praya menambahkan 20 hingga 24 hektare lahan pada tahun 1890 selama tahap kedua konstruksi. Proyek ini merupakan salah satu proyek paling ambisius yang pernah dilakukan pada era Kolonial Hong Kong.[1] Di Jepang, sekitar 20% lahan di area Teluk Tokyo telah direklamasi, terutama pulau buatan Odaiba. Le Portier, Monako dan Gibraltar juga berkembang karena reklamasi lahan. Kota Rio de Janeiro sebagian besar dibangun di atas lahan reklamasi, demikian pula Wellington, Selandia Baru.

  1. ^ Bard, Solomon. [2002] (2002). Voices from the Past: Hong Kong 1842–1918. HK University press. ISBN 962-209-574-7

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search