Relativisme

Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif.[1][2][3] Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya.[3][4] Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya.[2][3] Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik.[2][5]

  1. ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.
  2. ^ a b c Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 949.
  3. ^ a b c A. Mangunhardjana. 1997. Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.203-206.
  4. ^ American Heritage Dictionary, [1] "The doctrine that no ideas or beliefs are universally true but that all are, instead, “relative” — that is, their validity depends on the circumstances in which they are applied."
  5. ^ Stanford Encyclopedia of Philosophy: Paul Feyerabend

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search