Replikasi DNA

Replikasi DNA yang terjadi, disebut replikasi semikonservatif, karena masing-masing dari kedua rantai DNA induk bertindak sebagai cetakan/templat untuk pembuatan dua rantai DNA dengan untai ganda yang baru.[1][2]

Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA telah diatur, yaitu pada fase S siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase (PCR).[3]

  1. ^ (Inggris) Geoffrey M. Cooper (2000). The Cell - A Molecular Approach. Boston University (edisi ke-2). Sunderland (MA): Sinauer Associates. hlm. Heredity, Genes, and DNA. ISBN 0-87893-106-6. Diakses tanggal 2010-08-13. 
  2. ^ (Inggris) Geoffrey M. Cooper (2000). The Cell - A Molecular Approach. Boston University (edisi ke-2). Sunderland (MA): Sinauer Associates. hlm. Figure 3.8. Semiconservative replication of DNA. ISBN 0-87893-106-6. Diakses tanggal 2010-08-13. 
  3. ^ "Polymerase Chain Reaction (PCR)". www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 2020-11-30. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search