Tsunami Selat Sunda 2018

Tsunami Selat Sunda 2018
Peta wilayah Selat Sunda dan sekitarnya, dengan wilayah terdampak tsunami ditandai dengan warna biru.
Tanggal22 Desember 2018
Waktusekitar 21.27 WIB (14.27 UTC)
LokasiSelat Sunda, Indonesia
Koordinat6°06′11″S 105°25′23″E / 6.103°S 105.423°E / -6.103; 105.423
JenisTsunami gunung berapi
Tewas437[1]
Cedera7,700[2]
Hilang154[2]

Pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Sedikitnya 426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini. Bencana ini menjadikan bencana paling mematikan ketiga di Indonesia pada tahun 2018, setelah Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 dan Gempa bumi Lombok Agustus 2018.[1][2] Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusan gunung tersebut.[3]

  1. ^ a b Medistiara, Yulida (25 December 2018). "Update Jumlah Korban Tsunami Selat Sunda: 426 orang meninggal dunia, 7.202 Luka-Luka, dan 23 orang hilang". Detikcom. Diakses tanggal 25 Desember 2018. 
  2. ^ a b c Indonesia tsunami: Death toll from Anak Krakatau volcano rises
  3. ^ Justin McCurry; Frances Perraudin; agencies (23 December 2018). "Sunda Strait tsunami death toll likely to rise, say Indonesian officials". The Guardian. Diakses tanggal 23 December 2018. The tsunami is believed to have been caused by the collapse of Anak Krakatau that followed an eruption of the Anak Krakatau volcano. There were no significant seismic tremors to indicate a tsunami was coming. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search