Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. |
Data klinis | |
---|---|
Data lisensi | US Daily Med:pranala |
Kat. kehamilan | ? |
Status hukum | ? (US) |
Rute | Intraotot |
Pengenal | |
Kode ATC | Tidak ada |
DrugBank | DB15654 |
UNII | EPK39PL4R4 |
Sinonim | Vaksin COVID-19 Moderna, CX-024414 |
Data kimia | |
Rumus | ? |
Bagian dari seri artikel mengenai |
Pandemi Covid-19 |
---|
|
Portal COVID-19 |
Vaksin COVID-19 Moderna atau mRNA-1273 adalah sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), dan Moderna. Vaksin tersebut dipakaikan melalui suntikan intraotot. Pada 18 Desember 2020, mRNA-1273 dikeluarkan melalui perintah pemakaian darurat oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.[1][2][3] Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia memberikan izin penggunaan Emergency Use Authorization (EUA) untuk moderna pada tanggal 1 Juli 2021. Pada Januari 2022, BPOM mengizinkan Moderna untuk diberikan sebagai booster kepada masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi dua dosis dengan vaksin coronavac (sinovac) atau astrazeneca. Sebelumnya pemerintah memprioritaskan pemberian vaksin COVID-19 moderna untuk petugas kesehatan dan lansia. Semakin banyak vaksin yang dibuat maka kelompok prioritas tambahan juga harus divaksinasi. Vaksin Moderna cukup aman dan efektif pada orang yang kondisi medisnya terkait dengan peningkatan risiko penyakit parah seperti darah tinggi, diabetes, asma, paru-paru, penyakit ginjal, dan infeksi kronis.[4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search