Zainal Abidin bin Ali | |
---|---|
زين العابدين بن علي | |
Presiden Tunisia ke-2 | |
Masa jabatan 7 November 1987 – 15 Januari 2011 (Acting to 2 April 1989) | |
Perdana Menteri | Hédi Baccouche Hamed Karoui Mohamed Ghannouchi |
Perdana Menteri Tunisia | |
Masa jabatan 2 Oktober 1987 – 7 November 1987 | |
Presiden | Habib Bourguiba |
Informasi pribadi | |
Lahir | Hammam Sousse, Tunisia Prancis | 3 September 1936
Meninggal | 19 September 2019 Jeddah, Arab Saudi | (umur 83)
Partai politik | Partai Destourian Sosialis (1986–1988) Partai Demokratik Konstitusional (1988–2011) Independen (sejak 2011) |
Suami/istri | |
Anak |
|
Alma mater | École spéciale militaire de Saint-Cyr École d'application de l'artillerie Senior Intelligence School in Maryland School for Anti-Aircraft Field Artillery in Texas |
Agama | Islam |
Nama lengkap | Zine El Abidine Ben Haj Hamda Ben Haj Hassen Ben Ali[1] |
Karier militer | |
Pengabdian | Tunisia |
Dinas/cabang | Angkatan Darat Tunisia |
Lama dinas | 1958–1980 |
Pangkat | Brigadir jenderal |
Sunting kotak info • L • B |
Zainal Abidin bin Ali (Arab: زين العابدين بن علي, Zayn al-'Ābidīn bin 'Alī; 3 September 1936 – 19 September 2019), atau disebut dengan Zine El Abidine Ben Ali dalam bahasa Prancis, adalah politikus Tunisia yang menjabat Presiden Tunisia sejak 1987 hingga digulingkan tahun 2011. Bin Ali diangkat sebagai Perdana Menteri pada Oktober 1987. Ia naik menjadi presiden pada tanggal 7 November 1987 melalui kudeta damai yang menggulingkan Habib Bourguiba, presiden sebelumnya yang dianggap tidak kompeten.[2] Bin Ali kemudian selalu terpilih lagi dengan perolehan suara di atas 90%; ia terakhir kali memenangi pemilu pada tanggal 25 Oktober 2009.[3]
Pada 14 Januari 2011, setelah rakyat Tunisia berunjuk rasa selama berbulan-bulan, Bin Ali melarikan diri ke Arab Saudi bersama istrinya, Laila bin Ali, dan ketiga anaknya. Pemerintahan sementara Tunisia meminta Interpol mengeluarkan surat penangkapan internasional dengan tuduhan pencucian uang dan penyelundupan obat-obatan. Pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman 35 tahun penjara kepada Bin Ali bersama istrinya secara in absentia pada 20 Juni 2011 atas dakwaan pencurian dan kepemilikan uang tunai dan perhiasan ilegal.[4][5] Pada Juni 2012, pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup secara in absentia atas dakwaan memancing kekerasan dan pembunuhan. Pada April 2013, pengadilan militer menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan pembubaran paksa unjuk rasa di Sfax.[6]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama DCA
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama huffing
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama guard
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search