Zazen

Dalam Buddhisme Zen, zazen (harfiah "duduk meditasi"; Jepang: 坐禅; China sederhana: 坐禅) adalah disiplin meditasi yang praktisi lakukan untuk menenangkan tubuh dan pikiran, dan agar dapat cukup berkonsentrasi untuk mengalami wawasan terhadap sifat eksistensi dan dengan demikian mendapatkan pencerahan.

Kosho Uchiyama menulis bahwa karya Auguste Rodin The Thinker, di mana "punggung, pinggang, tungkai, lengan, dan bahkan jemari" bengkok, berlawanan dengan postur zazen.[1]
Zazen dalam aliran Rinzai

Zazen dianggap sebagai inti dari praktik Zen. Tujuan dari zazen hanya duduk, yaitu menangguhkan semua pemikiran yang menghakimi, dan membiarkan kata-kata, ide, gambar dan pikiran lewat tanpa terlibat di dalamnya.

Jepang pada masa samurai, para samurai mencapai kesempurnaan dalam seni bela diri seperti kenjutsu, kyujutsu, dan jiu-jitsu melalui praktik Zazen. Praktik ini ideal bagi cara hidup samurai karena menekankan pada ketenangan, kewaspadaan, dan kerelaan dalam menghadapi kematian.[2]

  1. ^ Uchiyama, Kosho (2004). Opening the Hand of Thought: Foundations of Zen Buddhist Practice. Wisdom Publications. hlm. 45–46, 105. ISBN 0861713575. 
  2. ^ Zen & Martial Arts zen-buddhism.net

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search