Dampak pandemi COVID-19 terhadap industri mode

Toko Hugo Boss yang sedang tutup di Brisbane, Australia (Maret 2020)

Pandemi COVID-19 membawa dampak besar pada industri mode di seluruh dunia. Pembatasan sosial yang diterapkan oleh banyak pemerintah di dunia berimplikasi pada penutupan pabrik dan toko, serta pembatalan peragaan busana dan kegiatan mode lainnya.[1] Pandemi juga berdampak signifikan pada seluruh merek dan perusahaan mode di dunia,[2] mulai dari penurunan pemasukan hingga pengajuan pailit.[3] Tantangan lain yang muncul adalah bagaimana menangani permintaan konsumen saat ini.[4] Selain tantangan dan kesulitan, pandemi juga membawa sejumlah peluang baru, antara lain berupa produksi masker wajah yang modis[5] dan pengembangan industri mode yang lebih berkelanjutan,[6] termasuk di antaranya platform penyewaan pakaian.[7]

  1. ^ Ilchi, Layla (17 March 2020). "How the Coronavirus Is Impacting the Fashion, Beauty and Retail Industries". Women's Wear Daily (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 May 2020. 
  2. ^ Silver, Katie (7 May 2020). "Small fashion brands in Asia hit by coronavirus". BBC News. Diakses tanggal 7 May 2020. 
  3. ^ "How the COVID-19 pandemic is affecting the fashion industry: from historic fashion houses huge donations to fashion weeks going digital, this is how the fashion industry is reacting to the COVID-19 pandemic". ELLE (dalam bahasa Inggris). 2020-05-12. Diakses tanggal 2021-03-25. 
  4. ^ Law, Tara (3 March 2020). "How Coronavirus' Effect on the Fashion Industry Reveals Flaws in the Global Economy". Time (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 May 2020. 
  5. ^ Philipkoski, Kristen (12 April 2020). "30+ Fashion Brands Pivoting To Make Stylish Coronavirus Masks". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 May 2020. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :2
  7. ^ Brydges, Taylor; Heinze, Lisa; Retamal, Monique; Henninger, Claudia E. (2021). "Platforms and the pandemic: A case study of fashion rental platforms during COVID-19". The Geographical Journal (dalam bahasa Inggris). 187 (1): 57–63. doi:10.1111/geoj.12366. ISSN 1475-4959. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-15. Diakses tanggal 2021-03-25. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search