Bogarawi atau Rawa makanan adalah lingkungan perkotaan dengan sedikit toko kelontong namun terdapat beberapa pilihan makanan tidak bergizi seperti toko kecil atau restoran cepat saji . Satu definisi memberikan rasio umum dari empat pilihan tidak sehat untuk setiap pilihan sehat. [1] Istilah ini pertama kali diciptakan oleh para peneliti yang melakukan studi longitudinal mengenai hubungan antara peningkatan akses ke toko bahan makanan dan meningkatnya angka obesitas.[2] Rose dan rekan-rekannya dalam penelitian ini menemukan bahwa bahkan dengan adanya akses baru ke toko kelontong lokal, proporsi toko serba ada dan makanan cepat saji di satu toko kelontong tidak mengubah pilihan makanan atau tingkat obesitas. Hal ini menunjukkan bahwa bogarawi terpisah dari bogagurun. Konsepnya sebanding dengan bogagurun. Mereka yang berada di gurun pangan mempunyai akses lokal yang buruk terhadap sumber makanan bergizi; mereka yang berada di rawa pangan memiliki akses lokal yang mudah terhadap makanan tidak bergizi.[3] Menurut para peneliti, bogarawi adalah ukuran yang lebih baik untuk mengukur tingkat obesitas. [4] Salah satu faktor yang mungkin lebih menjelaskan fenomena ini adalah lingkungan sekitar bogarawi; peneliti menemukan bahwa sebagian besar masyarakat tidak menggunakan transportasi umum sebagai transportasi utama mereka. Artinya, pilihan makanan masih sangat terbatas, terutama ketika minimarket, bodega, atau restoran cepat saji terdekat berada dalam jarak berjalan kaki dan memakan waktu paling sedikit. Perbedaan hambatan masyarakat berpendapatan rendah disebutkan sebagai pengaruh penting terhadap karakterisasi bogarawi. [4]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search