Aktiengesellschaft | |
Kode emiten | FWB: HOT |
Industri | Konstruksi |
Didirikan | 1873[1] |
Kantor pusat | Essen, Jerman |
Tokoh kunci | Marcelino Fernández Verdes (CEO dan chairman dewan direksi), Manfred Wennemer (Chairman dewan pengawas) |
Produk | Jasa konstruksi, manajemen proyek, manajemen fasilitas |
Pendapatan | €22,631 milyar (2017)[2] |
€865,8 juta (2017)[3] | |
€420,7 juta (2017)[3] | |
Total aset | €13,348 milyar (akhir tahun 2017)[3] |
Total ekuitas | €4,26 milyar (akhir tahun 2010)[3] |
Karyawan | 53.890 (rerata, 2017)[3] |
Induk | Grupo ACS (66,5%)[4] |
Situs web | www.hochtief.com |
![]() ![]() ![]() |
Hochtief Aktiengesellschaft adalah sebuah perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Essen, North Rhine-Westphalia, Jerman.[5] Hochtief merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Jerman, dan menggarap proyek di seluruh dunia. Hochtief berbisnis di Amerika Serikat melalui anak usahanya, Turner, dan juga di Australia melalui CIMIC Group.[6] Pada tahun 2010, Hochtief mempekerjakan lebih dari 70.000 orang pada kelima divisinya. Salah satu divisinya, Hochtief Concessions, adalah sebuah operator bandara besar. Sementara divisi lain mengerjakan perencanaan, pendanaan, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian bangunannya jika telah selesai dibangun.[5] Proyek yang berhasil diselesaikan oleh Hochtief pada tahun 2010 memiliki total nilai €23,23 milyar, dengan lebih dari 80% di antaranya berasal dari proyek di luar Jerman.[7]
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1874 dan pernah mengerjakan sejumlah proyek ikonik, seperti transplantasi candi batu Abu Simbel di Mesir (menghindarkannya dari muka air Sungai Nil yang makin tinggi akibat Bendungan Aswan),[8], proyek infrastruktur seperti Bandar Udara Internasional Athena,[9] dan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Jerman.[10] Hochtief juga terlibat dalam gerakan Bauhaus,[11] terutama atas kerjanya di Zollverein[12] dan rekonstruksi rumah Kandinsky-Klee di Dessau;[13] yang mana keduanya tergolong sebagai Situs Warisan Dunia. Selama Perang Dunia II, Hochtief juga mempekerjakan tenaga kerja paksa.[14] Perusahaan ini pun membangun Führerbunker di Berlin, yang kemudian menjadi tempat Adolf Hitler bunuh diri, serta rumah Hitler di Berghof dan kantor pusat Wolf's Lair.[15] Baru-baru ini, Hochtief juga membangun Jembatan Bosphorus (Turki),[16] Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (Arab Saudi),[17] Messeturm,[18] dan Commerzbank Tower[19] di Frankfurt.
Pada akhir tahun 2010, Grupo ACS, yang telah memiliki 30% saham Hochtief, mengajukan tawaran untuk dapat membeli lagi 20% saham Hochtief. Tawaran ini lalu disetujui oleh Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman (BaFin) pada tanggal 29 November 2010.[20] ACS kemudian resmi memegang 50,16% saham Hochtief pada bulan Juni 2011,[21] sehingga resmi menjadi pemegang saham pengendali Hochtief.
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search