Alawiyyin

Bani 'Alawi
Region saat iniHampir seluruh dunia
Ejaan sebelumnyaal-Uraidhi
EtimologiKeluarga Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir
AnggotaBasyeiban, Azmatkhan (Ditolak klaim tersebut oleh beberapa Keraton/Kedaton/Kasultanan yang bernasab kepada Azmatkhan garis Walisongo tetapi diakui oleh pihak Rabithah Azmatkhan nasab Azmatkhan terinspirasi kisah hijrahnya Abdul Malik dari keluarga Jadid di abad ke-7 Hijriah, tidak tercatat dalam kitab keluarga Alawiyyin sendiri dan bertentangan manuskrip kuno Nusantara), al-Aydrus, al-Muhdar, al-Attas, Assegaf, Albar (Albaar), Maula Aidid, Shahab, al-Haddad, Fad'aq, al-Habsyi, Al-Hamid, al-Munaffar, Al Khered, al-Kaff, Bin Syechbubakar, Bafagih, Bilfaqih, dan sangat banyak lainnya
Keluarga terkaitAl Ahdal, Al Qudaimi, Al Jadid (Punah), Al Basri (Punah), Al Uraidhi
TradisiTarekat Alawiyyah
Ketika masih di Basra, leluhur mereka Imam Ahmad al-Muhajir merupakan kepala keluarga atau Naqib dari keluarga al-Uraidhi. Sehingga nama keluarga mereka sebelumnya adalah al-Uraidhi. Namun ketika mereka hijrah ke Hadramaut, mereka kemudian membentuk keluarga sendiri berdasarkan nama tiga putra Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir. Yakni: Basri (Bernama asli Ismail), Jadid dan Alawi. Nama terakhir inilah yang menurunkan Bani Alawi.

Kitab-kitab yang menyebut Ubaidillah sebagai anak Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, kemungkinan besar menukil dari Habib Ali al-Sakran, seorang tokoh internal Ba Alawi sendiri.

Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran (w.895 H.), menyebut Alwi sebagai anak dari Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib. Menurutnya, ditulis secara berkesinambungan sebagai Ubaid bin Ahmad bin Isa, hanya demikian belum ada urutan ke atas. Lalu ia berijtihad (berasumsi) bahwa Ubaid ini adalah sama dengan Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad al-Naqib, seperti yang disebut dalam kitab Al-Suluk karya al-jundi (w. 730. H). Habib Ali al-Sakran menulis kitab yang bernama Al-Burqatul Mutsiqoh (selanjutnya disebut al-Burqah), yang untuk pertama kali nama Ubaidillah disebut sebagai Anak Ahmad bin Isa dengan argument bahwa Ubaidillah ini adalah nama lain Abdullah yang disebut oleh Al-Jundi (w. 730 H.).
Peringatan: Page using Template:Infobox family with unknown parameter "Sapaan" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Alawiyyin (bahasa Arab: العلويّن) adalah sebutan bagi keturunan Nabi Muhammad melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib[1], khalifah keempat umat Islam. Keturunan Ali bin Abi Thalib melalui Fatimah az-Zahra binti Muhammad dikenal dengan sebutan Sayyid atau Syarif.

Istilah Alawiyyin seringkali disalahartikan dianggap sama dengan Ba'Alwi / Ba'Alawi. Padahal Ba 'Alwi merupakan keturunan jalur laki-laki dari Alwi bin Ubaidillah, yang klaim ketersambungan nasabnya masih menjadi kontroversi[2][3][4][5].

  1. ^ Patrick Hanks 2022.
  2. ^ Tabaqat al-Khawass Ahl al-Sudur wa al-Albab oleh Ahmad bin Sulaiman Abu Bakrah al-Turbani
  3. ^ Nashab al-Qurasy wa al-Hashimi oleh Murad Syukri Suwaidan
  4. ^ Asbab al-Nuzul oleh Sheikh Muqbil al-Wada'i
  5. ^ Imaduddin Utsman Albantani 2024, hlm. 2.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search