Batavia

Batavia
Bekas ibu kota (1619–1949)
Kotamadya Batavia
Stadsgemeente Batavia
Transkripsi Other
 • Chinese勿礁維 (Tradisional)
勿礁维 (Sederhana)
Kali Besar pada 1938
Patung Jan Pieterszoon Coen di depan Gedung A.A. Maramis
Pemandangan udara Stasiun kereta api Jakarta Kota Batavia
Bendera Batavia
Lambang resmi Batavia
Motto: 
Dispereert Niet  (Belanda)
"Do Not Surrender"
Peta Batavia, ca 1920
Peta Batavia, ca 1920
WilayahHindia Belanda
KegubernuranJawa Barat
ResidensiBatavia
Pendirian30 Mei 1619
Pendudukan Jepang1942–1945 (Jakarta)
Pendudukan kembali Belanda1946–1949
Kemerdekaan17 Agustus 1945
Pemerintahan
 • JenisGemeenteraad Batavia
 • WalikotaG. J. Bisschop (pertama)
Sastromoeljono (terakhir)
Populasi
 (1920)
 • Total253.800
1619–1949
←  Jayakarta
Jakarta →
Batavia

1619–1949
Bendera Batavia
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan"Dispereert Niet" (Belanda: "Jangan berputus asa")
Peta Batavia ca 1914
Peta Batavia ca 1914
StatusKoloni Belanda
Ibu kota
Pemukiman utamaWeltevreden
PemerintahanGemeenteraad Batavia
• Wali kota
G. J. Bisschop (pertama)
Sastromoeljono (terakhir)
Sejarah 
• Invasi VOC
30 Mei 1619
1806–1816
1942–1945
27 Desember 1949
Luas
 - Total
182 km2[a]
Populasi
 - Perkiraan 1920
253.000
Mata uangGulden Hindia Belanda
Didahului oleh
Digantikan oleh
Jayakarta
Jakarta
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Detail perisai pada lambang kota Batavia

Batavia atau Batauia[1] adalah ibu kota Hindia Belanda, yang wilayahnya kini kurang lebih menjadi Jakarta, ibu kota Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kelapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer dan politiknya di wilayah Nusantara.

Nama Batavia mulai digunakan sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Sebagai bagian dari de-Nederlandisasi, nama kota diganti menjadi Djakarta.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ (Belanda) Institut voor taal-, land- en volkenkunde von Nederlandsch Indië, The Hague. Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië. 3. M. Nijhoff, 1855. hlm. 289. 

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search