Benito Mussolini

Benito Mussolini
Perdana Menteri Italia
Masa jabatan
31 Oktober 1922 – 25 Juli 1943
Penguasa monarkiVittorio Emanuele III
Sebelum
Pendahulu
Luigi Facta
Sebelum
Duce Republik Sosial Italia
Masa jabatan
23 September 1943 – 25 April 1945
Sebelum
Pendahulu
Posisi didirikan
Pengganti
Posisi dihilangkan
Sebelum
Duce Fasisme
Masa jabatan
23 Maret 1919 – 28 April 1945
Sebelum
Pendahulu
Posisi didirikan
Pengganti
Posisi dihilangkan
Informasi pribadi
Lahir
Benito Amilcare Andrea Mussolini

(1883-07-29)29 Juli 1883
Predappio, Kerajaan Italia
Meninggal28 April 1945(1945-04-28) (umur 61)
Giulino di Mezzegra, Kerajaan Italia
Sebab kematianEksekusi dengan regu tembak
MakamKuburan San Cassiano, Predappio, Italia
KebangsaanItalia
Partai politikPartai Fasis Nasional (1921–1943)
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istri
(m. 1914; c. 1915)
(m. 1915)
Pasangan serumah
Anak
Orang tua
KerabatKeluarga Mussolini
Profesi
  • Politikus
  • wartawan
  • novelis
  • guru
Tanda tangan
Karier militer
PihakKerajaan Italia
Dinas/cabangTentara Kerajaan Italia
Masa dinas1915–1917 (aktif)
Pangkat
SatuanResimen ke-11 Bersaglieri
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Benito Amilcare Andrea Mussolini (Italia: [be.ˈniː.to a.ˈmil.ka.re an.ˈdreː.a mus.so.ˈliː.ni];[1] 29 Juli 1883 – 28 April 1945) adalah seorang politikus dan wartawan yang mendirikan dan memimpin Partai Fasis Nasional. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Italia sejak Pawai ke Roma di tahun 1922 hingga pemecatannya di tahun 1943, dan merupakan "Duce" Fasisme Italia sejak penciptaan Fasci Pertarungan Italia (Fasci Italiani di Combattimento) di tahun 1919 hingga pembunuhannya di tahun 1945 oleh para pemberontak Italia. Saat menjadi diktator Italia dan pendiri fasisme, Mussolini banyak menginspirasi dan mendukung penyebaran gerakan fasis internasional pada masa antarperang.[2][3][4][5][6]

Mussolini pada awalnya merupakan seorang politikus sosialis dan wartawan koran berjudul Avanti!. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota Direktorat Nasional Partai Sosialis Italia (PSI),[7] tetapi ia dikeluarkan dari partai karena menyokong intervensi militer dalam Perang Dunia I, yang berlawanan dengan sikap partai yang netral. Pada tahun 1914, Mussolini mendirikan sebuah terbitan baru, Il Popolo d'Italia, dan sempat menjadi tentara dalam Tentara Kerajaan Italia pada masa perang, hingga ia mengalami cedera dan dilepaskan pada tahun 1917. Setelah itu, Mussolini mencela PSI dan pemikirannya kini berpusat pada nasionalisme Italia, bukan lagi sosialisme. Ia kemudian menciptakan gerakan fasis yang justru menentang egalitarianisme[8] dan konflik kelas, malah sebaliknya: mendukung "nasionalisme revolusioner" yang mentransendensi garis kelas.[9] Pada 31 Oktober 1922, setelah Pawai ke Roma (28–30 Oktober), Mussolini diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Raja Vittorio Emanuele III. Sampai saat itu, ia adalah orang termuda yang memegang jabatan tersebut. Setelah menghilangkan semua perlawanan politis melalui polisi rahasia serta pelarangan mogok kerja,[9] Mussolini dan pengikutnya kemudian menyatukan kekuasaan melalui pencanangan sejumlah hukum yang mengubah bangsa Italia menjadi kediktatoran satu partai. Dalam waktu lima tahun, Mussolini berhasil mendirikan otoritas kediktatoran baik dengan cara legal maupun ilegal. Setelah itu, ia berniat menciptakan sebuah negara totaliter. Pada tahun 1929, Mussolini menandatangani Perjanjian Lateran dengan Takhta Suci, menciptakan Kota Vatikan.

Kebijakan luar negeri Mussolini berpusat pada upaya pengembalian keagungan Imperium Romawi kuno, dengan cara memperbanyak koloni Italia serta memperluas zona pengaruh fasis. Pada tahun 1920an, ia memerintahkan Pasifikasi Libya, pengeboman Kerkira akibat sebuah insiden dengan Yunani, pendirian protektorat di Albania, serta memasukkan kota Fiume ke dalam negara Italia melalui sebuah perjanjian dengan Yugoslavia. Pada tahun 1936, Etiopia berhasil ditaklukkan setelah kalah dalam Perang Italia-Ethiopia Kedua. Daerah tersebut kemudian disatukan ke dalam Afrika Timur Italia dengan Eritrea dan Somalia. Pada tahun 1939, tentara Italia menganeksasi Albania. Antara tahun 1936 dan 1939, Mussolini memerintahkan intervensi militer Italia di Spanyol, yang akhirnya sukses, menempatkan Francisco Franco di tampuk kepemimpinan pada masa Perang Sipil Spanyol. Italia di bawah Mussolini pada awalnya mencoba mencegah perang dunia kedua dengan mengirim tentara ke jalur gunung Brenner untuk memperlambat Anschluss. Negara ini juga terlibat dalam Front Stresa, Laporan Lytton, Perjanjian Lausanne, Pakta Empat Kekuatan, dan Persetujuan München. Akan tetapi, Italia kemudian menjauhkan diri dari Britania dan Prancis, dan bersikap lebih dekat dengan Jerman dan Jepang. Jerman menginvasi Polandia pada 1 September 1939, yang menimbulkan deklarasi perang oleh Prancis dan Britania Raya, dengan demikian memulai Perang Dunia II.

Pada 10 Juni 1940, Mussolini memutuskan untuk masuk dalam perang dari sisi Poros. Meskipun pada awalnya ia sukses, kegagalan Poros dalam berbagai front dan invasi Sekutu di Sisilia menyebabkan Mussolini kehilangan dukungan masyarakat dan anggota Partai Fasis. Sebagai hasilnya, pada dini hari 25 Juli 1943, Dewan Agung Fasisme mencanangkan mosi tidak percaya pada Mussolini. Di hari yang sama, Raja Vittorio Emanuele III memecatnya dari jabatan kepala pemerintahan, menahannya, lalu menggantikannya dengan Pietro Badoglio. Setelah raja setuju melakukan gencatan senjata dengan Sekutu, pada 12 September 1943, Mussolini diselamatkan dari penjara dalam serangan Gran Sasso oleh para parasutis Jerman dan komando Waffen-SS yang dipimpin oleh Mayor Otto-Harald Mors. Setelah bertemu dengan mantan diktator yang diturunkan itu, Adolf Hitler menempatkan Mussolini sebagai pimpinan rezim boneka di utara Italia bernama Republik Sosial Italia (bahasa Italia: Repubblica Sociale Italiana, RSI),[10] yang secara tidak resmi dikenal sebagai Republik Salo. Sebagai akibatnya, perang sipil meletus. Pada akhir bulan April 1945, sebelum akhirnya kalah secara total, Mussolini dan simpanannya Clara Petacci mencoba kabur ke Swiss, tetapi keduanya tertangkap oleh partisan komunis Italia dan langsung dieksekusi di hadapan regu tembak pada 28 April 1945 di dekat Danau Como. Jenazah Mussolini dan simpanannya kemudian dibawa pergi ke Milan, dan di sana kedua jenazah itu digantung terbalik di sebuah stasiun pengisian bahan bakar agar semua orang bisa melihat bahwa mereka sudah mati.[10]

  1. ^ See Benito Diarsipkan 17 Juni 2015 di Wayback Machine. and Mussolini Diarsipkan 17 Juni 2015 di Wayback Machine. in Luciano Canepari, Dizionario di pronuncia italiana online
  2. ^ Hakim, Joy (1995). A History of Us: War, Peace and all that Jazz. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-509514-2. 
  3. ^ "Historic Figures: Benito Mussolini (1883–1945)". BBC – History – bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2018. Diakses tanggal 7 September 2015. 
  4. ^ "Mussolini founds the Fascist party – Mar 23, 1919". History.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2018. Diakses tanggal 7 September 2015. 
  5. ^ "Historic Figures: Benito Mussolini (1883–1945)". BBC – History – bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Desember 2019. Diakses tanggal 20 Desember 2019. 
  6. ^ Michael Sanfey (2003). "On Salazar and Salazarism". Studies: An Irish Quarterly Review. 92 (368): 405–411. JSTOR 30095666. 
  7. ^ Anthony James Gregor (1979). Young Mussolini and the Intellectual Origins of Fascism. University of California Press. ISBN 978-0520037991. 
  8. ^ Simonetta Falasca-Zamponi (1997). Fascist Spectacle: The Aesthetics of Power in Mussolini's Italy. University of California Press. hlm. 45. ISBN 978-0520926158. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2020. Diakses tanggal 11 Juni 2017. 
  9. ^ a b Gregor 1979, hlm. 191.
  10. ^ a b Moseley 2004.

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search