Koronavirus baru Wuhan, sebuah virus baru yang disebut SARS-CoV-2 teridentifikasi di kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019 saat sekelompok orang terserang pneumonia tanpa sebab-sebab yang jelas, dan pengobatan yang ada tidaklah efektif. Koronavirus baru memiliki dengan sifat-sifat serupa dengan Sindrom pernapasan akut berat (severe acute respiratory syndrome, SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome, MERS). Pada akhir Januari 2020, koronavirus baru menyebar ke 27 negara dan wilayah di dunia, menginfeksi nyaris 18.000 orang dan menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal dunia.[1][2] Karena koronavirus baru berasal dari Tiongkok dan sekitar 99% orang yang terinfeksi adalah orang Tionghoa,[3] wabah tersebut menimbulkan kemunculan xenofobia dan anti-Tionghoa serta insiden anti-Korea dan anti-Jepang di seluruh belahan dunia.[4][5][6][7][8][9][10][11]
^"中혐오의 부메랑? 해외선 한국인도 '한묶음'". nocutnews.co.kr (dalam bahasa Korea). 31 Januari 2020. Diakses tanggal 4 Februari 2020.
^""날 보고 바이러스라 비웃어"…유럽 교민사회에도 '불똥'". Yonhap (dalam bahasa Korea). Diakses tanggal 5 Februari 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)