Doktrin Nixon

Doktrin Nixon (disebut juga Doktrin Guam) diperkenalkan dalam sebuah konferensi pers di Guam pada tanggal 25 Juli 1969 oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon[1] dan diresmikan lewat pidatonya mengenai Vietnamisasi pada tanggal 3 November 1969.[2] Menurut Gregg Brazinsky,[3] Nixon menyatakan bahwa "Amerika Serikat akan membantu pertahanan dan pembangunan negara-negara sekutu dan sahabat," namun tidak akan "mengabaikan pertahanan negara-negara merdeka di seluruh dunia." Doktrin ini berarti bahwa setiap negara sekutu harus mengurus keamanan dalam negerinya sendiri, tetapi Amerika Serikat bisa menjadi payung nuklir apabila diminta. Doktrin tersebut mengusulkan penciptaan perdamaian lewat kemitraan dengan sekutu-sekutu Amerika Serikat. Doktrin Nixon mengandung keinginan Richard Nixon untuk mengubah arah kebijakan internasional A.S. di Asia, terutama pelaksanaan "Vietnamisasi Perang Vietnam."

Richard Nixon melawat ke Filipina dan bertemu Presiden Ferdinand Marcos dan istrinya, Imelda, dan putranya, Ferdinand, Jr..
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-10. Diakses tanggal 2015-04-03. 
  2. ^ http://www.worldpoliticsreview.com/articles/4106/the-nixon-doctrine-in-the-21st-century
  3. ^ Gregg Brazinsky, author of "Nation Building in South Korea: Koreans, Americans, and the Making of a Democracy"

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search