Ehud Olmert

Ehud Olmert
אהוד אולמרט
Perdana Menteri Israel ke-12
Masa jabatan
14 April 2006 – 31 Maret 2009
Pelaksana tugas: 4 Januari 2006 – 14 April 2006*
PresidenMoshe Katsav
Shimon Peres
WakilTzipi Livni
Wali kota Yerusalem
Masa jabatan
1993–2003
Sebelum
Pendahulu
Teddy Kollek
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir30 September 1945
Britania Raya Binyamina-Giv'at Ada, Mandat Britania atas Palestina (sekarang Israel)
Meninggal30 Juli 2023(Umur 77)
Israel
Partai politikLikud (1973–2006)
Kadima (2006–2023)
Suami/istriAliza Olmert
Anak4
Alma materHebrew University of Jerusalem
  • Di bawah Hukum Dasar Israel, Olmert hanya merupakan Perdana Menteri Interim Israel (berbeda dengan Perdana Menteri Sementara Israel) sejak 14 April 2006 sampai 4 Mei 2006.[1]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ehud Olmert (Ibrani: אהוד אולמרט, IPA: [eˈhud ˈolmeʁt] simak. bahasa Arab: إيهود أولمرت, Ihud Ulmirt; 30 September 1945 – 30 juli 2023) adalah seorang politikus dan pengacara Israel. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Israel sejak 2006 sampai 2009 dan sebelumnya sebagai menteri kabinet sejak 1988 sampai 1992 dan 2003 sampai 2006. Antara jabatan pertama dan keduanya sebagai menteri kabinet, ia merupakan wali kota Yerusalem mulai tahun 1993 sampai 2003.

Pada tahun 2003 Olmert terpilih kembali sebagai anggota Knesset (sebelumnya pernah menjabat delapan kali), dan menjadi menteri kabinet dan perdana menteri sementara dalam pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon. Tanggal 4 Januari 2006, setelah Sharon mengalami stroke hemoragik, Olmert mulai mengambil alih kekuasaan jabatan Perdana Menteri. Olmert membawa Kadima menang pemilu Maret 2006 (dua bulan setelah Sharon menderita stroke), dan terus menjabat sebagai Perdana Menteri Sementara. Pada tanggal 14 April, dua minggu setelah pemilu, Sharon dinyatakan tidak mampu menjabat secara permanen, sehingga Olmert sah menjadi Perdana Menteri Interim.

Olmert dan pemerintahannya memiliki hubungan baik dengan Otoritas Nasional Palestina pimpinan Hamas, yang memuncak pada November 2007 di Konferensi Annapolis. Namun, selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, terjadi beberapa konflik militer besar dengan Hizbullah dan Hamas (terutama di Jalur Gaza). Olmert dan Menteri Pertahanan Amir Peretz dikritik habis-habisan mengenai peran mereka dalam Perang Lebanon 2006. Pada akhir 2008, gencatan senjata antara Hamas dan Israel berakhir dan mencetuskan konflik Israel Israel–Gaza 2008–2009. Olmert menyatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel akan menargetkan pemerintahan dan infrastruktur Hamas selama perang.

Sepanjang masa pemerintahannya, Olmert dituduh korupsi. Menghadapi tantangan kepemimpinan Kadima dari Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, pada tanggal 30 Juli 2008, Olmert mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua partai dan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri setelah ketua baru Kadima terpilih. Livni memenangkan pemilihan dan langsung membentuk pemerintahan baru pada September 2008. Upaya Livni membentuk pemerintahan baru tidak berhasil dan menjadwalkan pemilu pada Februari 2009. Tanggal 20 Februari, Presiden Israel Shimon Peres memilih Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri baru dan memintanya membentuk pemerintahan koalisi, karena tidak ada kemenangan jelas dalam pemilu tersebut. Netanyahu menggantikan Olmert pada 31 Maret 2009.

  1. ^ Basic Law: The Government (2001), Israeli parliament, the Knesset, official translation of the law

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search