Filsafat |
---|
![]() |
Cabang |
Tradisi |
Zaman |
Kepustakaan |
Filsuf |
Daftar |
![]() |
Bagian dari seri |
Ilmu Pengetahuan |
---|
![]() |
Filsafat ilmu atau yang bisa disebut dengan filsafat ilmu pengetahuan atau filsafat sains[1][2] adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu,[3] yang secara garis besarnya mengkaji dasar ontologi ilmu, dasar epistemologi ilmu dan dasar aksiologi ilmu.[4] Filsafat ilmu memiliki cabang-cabang filsafat yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi dan implikasi ilmu pengetahuan[5] dari ilmu yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Sering kali muncul pertanyaan sentral dari studi ini menyangkut apa yang memenuhi syarat sebagai sains, keandalan teori-teori ilmiah dan tujuan akhir sains. Keterkaitan filsafat ilmu sangat erat dan saling tumpang tindih dengan metafisika, ontologi dan epistemologi.
Filsafat ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.
Menurut Jennifer Rowley melalui paper-nya yang berjudul The wisdom hierarchy: representations of the DIKW hierarchy, terdapat sebuah hierarki antara data, informasi, pengetahuan dan ilmu pengetahuan.[6]
Filsafat ilmu juga tidak terlepas dari landasan aksiologi dari ilmu. Landasan ini memperdebatkan manfaat dan dampak ilmu bagi manusia dan lingkungan hidup. Fokus dari landasan ini bukanlah kebenaran seperti halnya landasan ontologis dan epiestmologis, melainkan kebaikan. Meskipun landasan ini lebih merupakan urusan dari etika, namun dalam situasi konkret, filsafat ilmu wajib mempertimbangkan nilai-nilai dan tanggung jawab sosial dari pemilihan dan penggunaan kebenaran ilmiah oleh manusia.[7] Oleh karenanya, aksiologi memerlukan tempat serius dalam filsafat ilmu.[8]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search